REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN -- Presiden Joko Widodo menginginkan pembangunan Jalan Tol Bakauheni-Palembang sebagai bagian dari Jalan Tol Trans-Sumatera, dapat diselesaikan sebelum pelaksanaan Asian Games 2018.
"Kenapa ini segera kita resmikan? Karena saya ingin mendorong agar yang dari Bakauheni sampai Palembang bisa diselesaikan sebelum Asian Games berjalan," kata Presiden Jokowi saat meresmikan pengoperasian Jalan Tol Trans- Sumatra ruas Bakauheni-Terbanggi Besar paket 1 (Bakauheni-Sidomulyo) dan paket 2 (Lematang-Kotabaru) di Lampung Selatan, Ahad (21/1).
Presiden mengakui memang masih panjang sekali dan masih ada persoalan kecil seperti pembebasan lahan yang harus diselesaikan. "Tadi saya tanyakan ke Gubernur Lampung apakah bisa diselesaikan untuk pembebasan lahan, katanya Insya Allah bisa. Janji itu saya pegang dan saya tulis, nanti kalau tidak selesai, saya cek, kalau belum selesai, tanggung jawabnya jelas ada pada siapa, Pak Gubernur, " kata Jokowi.
Hadir dalam acara itu antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur BI Agus Martowardojo. Jokowi menyebutkan hari Ahad ini seharusnya semua hadirin termasuk dirinya berlibur untuk istirahat. "Tapi karena waktunya kita hitung kemarin sampai Februari padat dan adanya memang hanya hari ini sehingga saya ke sini," katanya.
Presiden ingin Jalan Tol Trans- Sumatra ruas Bakauheni-Terbanggi Besar paket 1 (Bakauheni-Sidomulyo) dan paket 2 (Lematang-Kotabaru) segera dibuka. Jokowi juga menyebutkan ada dua waduk besar di Lampung yang harus diselesaikan, salah satunya Waduk Way Sekampung.
"Proses pembangunan Waduk Way Sekampung sudah berjalan 15 persen, nanti yang kedua pada tahun ini juga akan dimulai, sudah ditender," katanya.
Mengenai jalan tol, presiden mengatakan jalan tol di Lampung Selatan itu merupakan salah satu proyek strategis nasional, bagian Jalan Tol Trans Sumatera yang total panjangnya 140,9 km. Biayanya diperkirakan mencapai Rp 16,8 triliun. "Untuk tol Bakauheni sampai Terbanggi Besar saya rasa sudah di tikungan tinggal sedikit lagi akan bisa kita lihat dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sumatera utamanya masyarakat Lampung," katanya.
Ia menyebutkan infrastruktur adalah hal yang sangat fundamental bagi Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara lain sebab infrastruktur di Tanah Air masih kecil dibandingkan dengan negara-negara tetangga. "Kalau jalannya tidak mendukung juga pelabuhan, akan sulit kita bersaing dengan negara. Kalau biaya logistik kita mahal bagaimana harga produk kita, " katanya.
Presiden menyebutkan saat ini memang baru sedikit infrastruktur yang bisa diselesaikan. Namun, ia meyakini nanti akhir 2018 akan banyak proyek infrastruktur yang bisa diselesaikan dan dimanfaatkan.