REPUBLIKA.CO.ID,LAMPUNG -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN ) Rini M Soemarno mendorong peran dan sinergi BUMN dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan percepatan konektivitas darat dan pemerataan ekonomi. Salah satunya adalah konektivitas jalan Lampung yang menjadi akses utama dalam Jalan Tol Lintas Sumatra.
Pembangunan jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 141 kilometer (km) merupakan bagian dari Program Strategis Nasional Tol Trans Sumatra. Pelaksanaan pembangunannya melibatkan lima BUMN Karya yaitu PT Hutama Karya (Persero) sebagai pengembang dan operator, bersama empat BUMN lainnya yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, selaku kontraktor yang melaksanakan pembangunan proyek.
Sementara itu, Tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang telah selesai dan diresmikan Presiden Joko Widodo adalah di Seksi 1 (Pelabuhan - Bakauheni) sepanjang 8,9 km dan Seksi 5 (Lematang - Kotabaru) sepanjang 5,64 km, sehingga total keseluruhan yang diresmikan adalah sepanjang 14,54 km. Pembangunan Seksi I dilakukan oleh PT PP (Persero) dan pembangunan Seksi 5 dilakukan oleh PT PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Rini menuturkan, sinergi antar BUMN dalam pembangunan Tol Bakauheni telah memberikan hasil positif. Menurutnya, sinergi yang ditunjukkan BUMN-BUMN karya tersebut sebagai wujud nyata BUMN hadir untuk negeri dalam bentuk dukungan kepada pemerintah untuk mendorong percepatan konektivitas darat dan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional pada umumnya, serta secara khusus di Sumatera.
Rini optimis terwujudnya Tol Trans Sumatra dapat meningkatkan daya saing infrastruktur dan mendorong peningkatan perekonomian nasional. Selain memperlancar mobilitas penduduk, memperlancar arus barang, juga mampu menurunkan biaya logistik secara signifikan.
"Saya ucapkan selamat atas beroperasinya ruas tol Seksi I dan Seksi 5 jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Ini merupakan bukti sinergi diantara BUMN yang telah memberikan hasil terbaik dan sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat," ujar Rini melalui siaran pers yang diterima Republika, Ahad (21/1).
Rini juga menegaskan bahwa segala upaya tentunya terus dilakukan agar keseluruhan pembangunan jalan tol ini bisa selesai tepat waktu, dan bisa terkoneksi satu dengan yang lain sehingga program pemerintah membangun Trans Sumatra terwujud.
Pembangunan proyek tol Bakauheni-Terbanggi Besar terbagi dalam 4 yaitu Paket I (Bakauheni-Sidomulyo) yang terdiri dari Seksi 1-3 dengan panjang jalan 39,40 km; Paket 2 (Sidomulyo-Kotabaru) yang terdiri dari Seksi 4-5 dengan panjang keseluruhan 40,6 km. Lalu Paket 3 (Kotabaru-Metro) yang terdiri dari Seksi 6-7 dengan panjang keseluruhan 29 km dan Paket 4 (Metro-Terbanggi Besar) yang terdiri dari Seksi 8-9 dengan panjang 31,93 km.
Rini berharap, pengerjaan seksi-seksi lain yang tersisa dapat dilakukan tepat waktu. Selain itu Rini juga mengingatkan agar Hutama Karya dan BUMN karya lainnya yang terlibat dalam pelaksanaan pengerjaan pembangunan infrastruktur melibatkan masyarakat setempat.
Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), I Gusti Ngurah Putra menambahkan, pihaknya terus berupaya agar pembangunan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dapat diselesaiakan sesuai dengan target yang ditetapkan.
"Melalui sinergi BUMN yang sudah terjadi sejak awal di lapangan, kami optimis bisa menyelesaikan semua sesuai target waktu. Secara keseluruhan, progres pembangunan Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dari sisi pengadaan tanah sudah mencapai 95,02 persen dan konstruksinya sudah mencapai 65,65 persen," kata Putra.
Selain sinergi antar BUMN-BUMN karya, pembangunan jalan Tol Trans Sumatera juga terjadi sinergi dengan BUMN Keuangan. Yakni dalam dukungan pembiayaan oleh dua bank Himbara yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam bentuk pinjaman sindikasi perbankan yang juga melibatkan bank-bank lainnya yaitu Bank BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Maybank Indonesia, Bank ICBC Indonesia, dan Bank Permata.
Pinjaman sindikasi ini melengkapi kebutuhan investasi dari pembangunan tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang secara keseluruhan menelan dana sebesar Rp 16,8 triliun. Selain pinjaman perbankan, kebutuhan investasi diperoleh dari ekuitas perseroan yang dipenuhi melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) pada tahun 2015/2016 dan penerbitan obligasi Hutama Karya secara bertahap.
Putra menambahkan, selain mendukung konektivitas darat, pembangunan jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar dalam prosesnya juga telah memberikan dampak bagi peningkatan ekonomi masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja terutama tenaga kerja lokal. Hingga saat ini, total tenaga kerja lokal yang terserap, mencapai 3,247 orang