Sabtu 20 Jan 2018 00:02 WIB

Pusat Kontak PKH Terintegrasi dengan Bank Milik Negara

Call center PKH terintegrasi bank Himbara agar respons lebih cepat.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nur Aini
Mensos Idrus Marham (ketiga kiri) berbincang dengan menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri) Mensos Periode 2014-2018 Khofifah Indar Parawansa (kiri) dan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat (kanan) saat meninjau ruangan Program Keluarga Harapan (PKH) Contact Center di Kemensos, Jumat (19/1).
Foto: Republika/Prayogi
Mensos Idrus Marham (ketiga kiri) berbincang dengan menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri) Mensos Periode 2014-2018 Khofifah Indar Parawansa (kiri) dan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat (kanan) saat meninjau ruangan Program Keluarga Harapan (PKH) Contact Center di Kemensos, Jumat (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial RI meresmikan Contact Center Program Keluarga Harapan (PKH) di Kantor Kementerin Sosial, Jakarta, Jumat (19/1). Pusat kontak tersebut memiliki layanan call center yang langsung terhubung dengan bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Layanan Contact Center PKH diresmikan oleh Menteri Sosial RI Idrus Marham, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, bersama para Direktur Utama bank-bank Himbara. Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Sosial Periode 2014-2018 Khofifah Indar Parawansa.

Direktur Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat, menjelaskan, awalnya Kemensos hanya memahami perlunya layanan call center. Kemudian setelah belajar dari call center bank-bank Himbara, Kemensos menyadari kebutuhan zaman sekarang bukan cuma satu channel melainkan multi channel. "Kami soft launching 23 November 2017 hanya Call Center. Hari ini kami meresmikan contact center yang di dalamnya tidak hanya call center tapi juga ada pengaduan melalui media sosial," kata Harry dalam sambutannya.

Harry menjelaskan, dalam layanan contact center tersebut terdapat tiga komponen penting. Di antaranya, layanan call center, serta layanan untuk membahas pengaduan mengenai masalah-masalah selain perbankan seperti masalah sosial maupun psikologi. Nantinya, ada Tim Reaksi Cepat yang menangani masalah pengaduan selain masalah PKH tapu juga masalah sosial lainnya.

"Dengan contact center yang sudah terbangun ini maka laporan dari masyarakat misalnya dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menyampaikan keluhan kartu hilang, pin terblokir, atau masalah payment maka contact center Kemensos telah link dengan contact center dari masing-masing bank Himbara," kata Harry.

Menteri Sosial Idrus Marham menyatakan, Contact Center PKH merupakan buah sinergitas antara Kemensos dan Kementeriam BUMN serta Himbara. Menurutnya, masalah klasik yang dihadapi penyaluran bantuan pemerintah selama ini bersifat sangat teknis. Misalnya, ada bantuan yang tidak sampai, ada bantuan yang sampai tapi tidak seusia yang dijanjikan, masalah jumlah dan ketepatan serta masalah kualitas. "Oleh karena itu contact center ini ingin memastikan penyaluran bantuan pemerintah sampai sesuai apa yang direncanakan," jelasnya kepada wartawan seusai acara.

Dengan adanya Contact Center PKH, ujarnya, Kemensos ingin memastikan penyaluran bantuan pemerintah semuanya berjalan dengan baik. Dia mengklaim secara teknis masalah-masalah klasik tersebut selama ini bisa dihadapi. Namun, dia menekankan pentingnya filosifis Pemerintahan Presiden Jokowi yang ingin mengubah perilaku birokrasi. "Pemerintah harus melayani. Ada peningkatan pelayanan kepada rakyat. Pemerintah harus dekat dengan rakyat. Dengan adanya contact center terasa dekat," ujarnya.

Menteri BUMN, Rini Soemarno, menyatakan terima kasih kepada bank-bank Himbara atas kerja kerasnya dalam mendukung program PKH. Melalui contact center tersebut, Kemensos bisa menerima keluhan maupun kebutuhan yang bisa direspons dengan cepat.

"Jadi Contact Center PKH ini langsung tersambung dengan call center bank-bank Himbara karena biasanya mereka ada urusan saldo atau pin atau kartu rusak sehingga dapat cepat tertangani. Kalau sebelum ini harus ke call center PKH kemudian ke pusat baru dicarikan solusi. Kalau sekarang bisa cepat dan langsung," kata Rini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement