REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Memasuki perkembangan penerbangan di Indonesia, PT Angkasa Pura II mulai mengembangkan masterplan pembangunan Bandara Soekarno-Hatta II. Direktur Utama PT AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, selain dalam waktu dekat akan dibangun Terminal 4 di kawasan Bandara, jangka panjang akan dikembangkan Bandara Soekarno Hatta II untuk menunjang pertumbuhan pergerakan penumpang dan pesawat.
"Rencananya tahun ini, tahun 2018 kita akan selesaikan fisibility study dulu," ujar dia saat ditemui Republika di Kantor Utama AP II, Bandara Soetta, Kamis (18/1).
Awaludin menjelaskan, pembangunan Bandara Soekarno Hatta II rencananya akan dikembangkan dan diperluas ke arah timur bandara yang ada saat ini. Prediksi perkembangan pergerakan penumpang hingga 2025 dikhawatirkan akan sangat padat mencapai 100 juta penumpang. Untuk itulah, lanjut dia, pembangunan yang dilakukan AP II direncanakan bisa direalisasikan sebelum bandara terlalu padat.
Saat ini, Bandara Soekarno Hatta memiliki luas 1.800 hektare. Di tahun 2003, bandara Seotta dengan lahan tersebut masih dianggap luas hingga saat ini Bandara Soetta justru terasa sangat terbatas. Pasalnya, selain mendapat predikat bandara tersibuk nomor tujuh di dunia, Bandara Internasional ini juga menjadi pionir dalam kesibukan pergerakan pesawat di Asia Pasifik.
"Jadi kalau kita ingin berpikir 20-30 tahun ke depan, maka tidak bisa lagi mengandalkan Soekarno Hatta saja harus ada alternatif bandara yang mendukung kegiatan sebesar bandara ini," kata dia.
Awaluddin mengatakan, kurang lebih Bandara Soekarno Hatta II yang akan dibangun di lahan seluas dua ribu hektare. Wilayah utara bandara saat ini menjadi lokasi yang paling memungkinkan untuk pengembangan. "Kita sedang kaji beberapa alternatif, dibahas (juga) dengan Pemda karena harus terintegrasi," kata dia mengakhiri.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Banten siap untuk memberikan dukungan untuk pengembangan Badara Soekarno-Hatta. Hal tersebut ditegaskan oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim saat kunjungan kerja ke Kantor PT Angkasa Pura II, Kamis (18/1).
"Bukan soal dukungan tapi juga kewajiban Pemrpov untuk mendukung kepentingan umum, kepentingan negara, BUMN (AP II) ini kan punya negara," ujar dia.
Bentuk dukungan dari Pemprov Banten sendiri, lanjut dia, akan membantu pembebasan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan berkelanjutan dari Bandara Soekarno Hatta. Wahidin juga mengatakan, karena bandara berada di kawasan Provinsi Banten, sebab itulah pihak-pihak terkait pengembangan bandara harus siap untuk berkoordinasi. "Paling tidak karena ini berada di kawasan banten, pemerintah harus berkoordinasi," kata dia.