Kamis 18 Jan 2018 03:13 WIB

Akuisisi iKaaz, Grab Siap Kembangkan GrabPay

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Budi Raharjo
[ilustrasi] Seorang wanita sedang mengecek ponselnya di sebelah banner iklan Grab di Stasiun Manggarai, Jakarta.
Foto: REUTERS/Agoes Rudianto
[ilustrasi] Seorang wanita sedang mengecek ponselnya di sebelah banner iklan Grab di Stasiun Manggarai, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Platform aplikasi pemesanan kendaraan dan pembayaran melalui ponsel yakni Grab, hari ini mengumumkan telah mengakuisisi perusahaan rintisan di bidang pembayaran asal Bengalur, India, bernama iKaaz. Kecanggihan iKaaz dan tim kepemimpinannya yang berpengalaman diyakini akan mempercepat pengembangan fitur dan integrasi mitra GrabPay.

Grab mengaku terus mengembangkan bisnisnya di seluruh pasar Asia Tenggara pada 2018. Tujuannya agar menjadi platform pembayaran universal di wilayah ini.

Perlu diketahui, teknologi iKaaz diluncurkan pada 2014, dengan tujuan untuk mengatasi kondisi internet yang menantang di India. Teknologi tersebut memungkinkan proses pembayaran lebih mudah dan cepat untuk ribuan pedagang.

iKaaz memiliki berbagai inovasi, seperti NFC, QR-code, pembayaran melalui suara, pembayaran tagihan, pembayaran transaksi daring, bahkan Peer to Peer (P2P). "Fleksibilitas dan skalabilitas ini membuat iKaaz sesuai untuk lansekap pembayaran Asia Tenggara yang beragam dan dengan populasi penduduk yang belum memiliki akses layanan perbankan yang besar," ujar Managing Director GrabPay Southeast Asia Jason Thompson melalui keterangan resmi, Rabu, (17/1).

Ia menjelaskan, teknologi iKaaz telah melayani para pedagang dan mitra di berbagai tempat dan industri, mulai dari tempat parkir dan bandara, hingga toko ritel serta hotel. Fitur pembayaran offlin ini, kata Jason, menawarkan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan platform GrabPay ke setiap negara juga mitra di Asia Tenggara.

"Kami berharap dapat memanfaatkan keahlian tim kepemimpinan iKaaz. Maka secara bersama-sama membangun GrabPay agar dapat menjadi platform pembayaran universal Asia Tenggara, tambahnya.

Terkait rampungnya proses akuisisi ini, tim iKaaz akan bergabung di pusat R&D Grab di Bengaluru. Dengan begitu dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman yang berharga.

Pasalnya, tim kepemimpinan iKaaz membawa pengalaman yang luas dari perusahaan rintisan di bidang pembayaran yang ternama, seperti Nokia Money and Obopay. "Tim kami telah bekerja dengan gigih untuk membawa lebih banyak masyarakat ke dalam ekosistem ekonomi non-tunai (cashless economy). Kami bangga dengan produk yang kami ciptakan dan kemampuannya dalam mewujudkan transaksi mobile yang mudah dan aman bagi ribuan pedagang," ujar Founder of iKaaz Soma Sundaram.

Dirinya menambahkan, melalui kemitraan dengan Grab, saat ini iKaaz berkesempatan melihat bagaimana teknologi dapat meningkatkan kehidupan lebih dari 620 juta orang di Asia Tenggara. "Lalu ekonomi digitalnya juga berkembang, katanya. ,

Sebagai informasi, kini Grab telah memfasilitasi lebih dari 3,5 juta transaksi setiap hari. Kemudian lebih dari satu miliar transaksi per tahun.

Sementara itu, Pusat R&D Grab di Bengaluru, merupakan satu di antara enam pusat R&D Grab di dunia yang menjadi pusat unggulan untuk pembayaran. Pusat R&D yang mulai beroperasi s Maret 2017 ini terus berkembang dengan pesat.

Pada November, Former Senior VP of Engineering PayTM Vikas Agrawal resmi bergabung di pusat R&D tersebut sebagai CTO GrabPay. Saat ini, pusat R&D di Bengaluru memiliki 75 engineer, Grab pun berencana untuk mempekerjakan sebanyak 200 engineer pada akhir 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement