Selasa 16 Jan 2018 05:00 WIB

Perekaman Data e-Commerce Ditargetkan Selesai Akhir Februari

ecommerce
ecommerce

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menargetkan perekaman data awal perdagangan secara elektronik atau e-commerce akan selesai pada akhir Februari 2018. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, saat ini pihaknya baru mulai melakukan perekaman data terhadap anggota Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) melalui kuisioner yang disampaikan via surat elektronik atau e-mail.

"Kami sedang ajak teman-teman idEA untuk mengumpulkan. Kami kasih kesadaran betapa pentingnya data e-commerce. Kami tunggu sampai pertengahan Februari. Kami harapkan akhir Februari sudah selesai," ujar pria yang akrab dipanggi Kecuk itu usai rapat koordinasi soal e-commerce di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin (15/1).

Kecuk menuturkan, perekaman data e-commerce sendiri terkait dengan perdagangan secara elektronik termasuk transaksi, nilai dan volume, merchant atau seller, unique buyer, investasi, metode pembayaran, tenaga kerja dan teknologi. Pencatatan dipisahkan berdasarkan tujuh model bisnis antara lain marketplace dan e-retail, travel dan transportasi, classified horizontal, classified vertical, specialty store, daily deals. Sementara itu, untuk model bisnis logistic dan payment sendiri masih ditunda.

"Mungkin ada dua yang kami sisihkan dulu, payment dan logistic. Kami akan coba konsentrasi ke tujuh platform dulu," ujar Kecuk.

Adapun referensi waktu data yang dikumpulkan adalah triwulanan untuk periode 2015-2016 dan bulanan untuk periode 2017. Mekanisme perekaman data bisa dilakukan secara online, yaitu melalui template kuisioner yang disampaikan kepada masing-masing pelaku e-commerce melalui surat elektronik. Pelaku e-commerce juga bisa menyerahkan data ke BPS dengan hardcopy yang sudah distempel perusahaan atau softcopy isian kuisioner sesuai template untuk ikut terlibat dalam perekaman data ini.

Pengumpulan data e-commerce sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. BPS juga menjamin data yang disampaikan oleh responden dijamin kerahasiaannya dengan data yang dipublikasikan nantinya berupa data agregat.

Alasan pelaksanaan pengumpulan data berlangsung pada Januari 2018 adalah agar nilai transaksi Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada Desember 2017 dapat ikut terdata. Data tersebut akan dikumpulkan, diolah, dan dianalisa langsung oleh BPS dengan publikasi data ditargetkan selesai pada akhir Februari 2018.

Kegiatan sosialisasi pengumpulan data e-commerce merupakan hasil kerja sama Kemenko Bidang Perekonomian bersama BPS yang didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, serta idEA selaku asosiasi e-Commerce Indonesia. Melalui sosialisasi tersebut, pemerintah mengharapkan terdapat kesepahaman, komitmen, dan kerja sama dengan pelaku bisnis e-commerce mengenai urgensi dan manfaat dari pengumpulan data perdagangan secara elektronik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement