REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berinvestasi secara pribadi atau biasa disebut dengan investor perorangan tentu memiliki risiko yang lebih besar daripada melalui investasi intitusional (perusahaan). Selain bisa gagal memperkirakan besarnya keuntungan, menjadi investor perorangan juga lebih rawan terkena penipuan investasi, semisal reksadana bodong, dan saham palsu. Sebab keputusan berinvestasi diambil seorang diri.
Marketing Communication Amartha Fenny Febri Krisdayanti melalui siaran persnya menyatakan di Indonesia sendiri kasus seperti ini sering terjadi. Bahkan korbannya tidak sedikit, termasuk
para investor yang telah banyak makan asam garam di dunia investasi. Menurutnya dari informasi yang dihimpun tim Amartha, bagi seorang investor perseorangan, modal besar saja belum cukup menjamin keuntungan yang besar pula dari produk investasi yang dipilih.
"Faktor jaminan keamanan berinvestasi perlu Anda perhatikan agar tidak menyesal di kemudian
hari. Telah terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) misalnya, bisa menjadi salah satu patokan keamanaan investasi Anda," ujar Fenny mengutip tim Amartha.
Hal lainnya adalah telah tersedianya jaminan kredit oleh pihak ketiga sesuai dengan regulasi OJK untuk melindungi dana. Di Indonesia sendiri, telah banyak perusahaan yang menyediakan layanan investasi yang aman, meski masing-masing memiliki keunikannya sendiri. Amartha misalnya, perusahaan pionir peer-to- peer lending untuk masyarakat mikro dan kecil di Indonesia, menawarkan produk investasi yang cukup berbeda, baik dari segi layanan maupun proteksi investasi.
Untuk meminimalisir risiko investasi, Amartha menerapkan Group Lending system yang telah terbukti selama lebih dari tujuh tahun. Sebagai perusahaan finance technology (fintech), Amartha juga memberikan sensasi baru berinvestasi dengan kecanggihan teknologi. Di sini, investor perorangan dengan mudah dapat memilih sendiri sektor rill yang ingin ia biayai. Sebab Amartha telah menerapkan credit scoring system untuk semua mitra Amartha, sehingga seluruh mitra yang terdaftar di marketplace Amartha merupakan credit worthy borrowers.
Investasi modal kecil dengan impact besar untuk Indonesia. Selain nilai kemudahan, angka investasi juga perlu diperhatikan. Terutama bagi para investor pemula. Saat ini, dengan minimal investasi yang tergolong minim, yaitu sebesar tiga juta rupiah, investor sudah bisa mendapatkan imbal hasil yang bersaing, dan memberikan social impact yang baik.
Di Amartha, menurut Fenny, misalnya dana yang disalurkan oleh para investor akan digunakan
untuk modal Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) yang digeluti masyarakat di pedesaan.
Pembiayaan tersebut akan menggerakkan sektor-sektor ekonomi produktif di pedesaan sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga. Dengan demikian, hal ini akan membantu mengembangkan perekonomian Indonesia ke arah yang lebih positif berbasis kerakyatan.
"Perlu diketahui, salah satu penyebab Indonesia tidak terdampak krisis ekonomi global beberapa tahun lalu karena bertahannya usaha UKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional," ujarnya.
Amartha membagi ilmu mengenai peer to peer lending
Cara investasi aman di P2P lending
Keamanan berinvestasi perorangan menjadi jaminan yang diberikan Amartha. Bila melakukannya di marketplace lending ini. Dengan sistem Group Lending yang diterapkan, sehingga
tidak perlu khawatir yang diinvestasikan tidak akan kembali. "Selain itu terdapat asuransi
Mitra (dana kemabli jika mitra Anda meninggal dunia) serta jaminan dari Perum Jamkrindo yang
bisa Anda pilih sebagai penjamin dana investasi Anda di Amartha," katanya.
Group Lending merupakan mejelis yang terdiri 15 hingga 25 orang yang berada di satu domisili
yang sama. Dengan diterapkannya sistem ini bagi anggota kelompok yang tidak bisa membayar
akan dibantu anggota lainnya secara tanggung renteng.
Berikut panduan agar investasi yang anda lakukan aman di platform P2P lending:
- Jangan gegabah dalam mengambil keputusan berinvestasi. Bila belum berpengalaman
lakukan di minumun saldo terlebih dahulu (Rp 3 juta).
- Pilih portfolio peminjam yang sesuai berdasarkan deskripsi usaha atau tenor pinjaman.
- Pilih satu atau lebih peminjam yang ingin dibiayai.
- Cek syarat dan ketentuan serta akad (perjanjian pinjaman) untuk memastikan bahwa Anda
telah memahami risiko dan setuju dengan ketentuan yang ada.
"Untuk Anda yang masih baru dalam dunia investasi, perbanyak membaca mengenai cara-
cara berinvestasi dengan resiko terukur dan aman, sambil terus mempelajari berbagai keunggulan berinvestasi peer to peer (P2P) lending. Untuk Anda yang sudah yakin berinvestasi, Mari kita mulai berinvestasi," ungkapnya.