REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Produsen perlengkapan olah raga asal Jerman, Adidas, ingin meningkatkan pangsa pasar mereka antara 15-20 persen di AS. Adidas mengakui, pangsa pasar mereka di AS saat ini masih stabil di level rendah.
“Di setiap pasar, pangsa kami setidaknya 15 hingga 20 persen,” kata Direktur Keuangan Adidas, Hans Ohlmeyer, seperti dikutip dari Reuters, Ahad (14/1).
Salah satu target jangka menengah Adidas, kata Ohlmeyer, adalah mencapai pangsa pasar yang serupa di AS. Sebab saat ini, pangsa pasar Adidas di AS terbilang konstan rendah.
Para analis memprediksi pangsa pasar Adidas di AS hanya sekitar 10 persen. Untuk punya posisis cukup kuat, pangsa pasar Adidas memang harus dua kali lipat dari saat ini.
Adidas memang menjajal untuk merebut pasar Amerika Utara dan Cina dari pesaing utama mereka, Nike. Harapan untuk bisa meluncurkan set perlengkapan sebelum pelaksanaan Piala Dunia di juga nampaknya belum bisa dicapai.
Ohlmeyer mengakui, pertumbuhan di AS memang lebih cepat dari infrastruktur yang bisa dipenuhi Adidas. Karena itu, Adidas akan segera meningkatkan kapasitas logistik di sana pada 2018 ini untuk mengatasi hambatan pasokan.
Adidas berharap bisa terus memegang merek Reebok di bawah mereka, meski Reebok sedang melakukan restrukturisasi. Reebok diharapkan bisa mulai kembali tumbuh di AS pada 2018 ini meski belum bisa mencetak laba.
"Reebok masih di bawah yang kami perjuangkan," kata Ohlmeyer.
Adidas juga berencana membuka fasilitas pergudagang baru di Jerman untuk mendorong bisnis melalui kanal jual beli daring. Penjualan daring produk-produk Adidas naik sekitar 50 persen menjadi 1,83 miliar dolar AS pada 2017 lalu.