Ahad 14 Jan 2018 11:25 WIB

Irak Jaga Komitmen Kurangi Pasokan Minyak Global

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Indira Rezkisari
Harga minyak dunia (ilustrasi).
Foto: REUTERS/Max Rossi
Harga minyak dunia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Menteri Perminyakan Irak Jabar al-Luaibi mengatakan, kapasitas produksi minyak anggota OPEC telah mendekati 5 juta barel per hari. Sehingga Irak akan tetap memenuhi ketentuan pakta global untuk mengurangi pasokan minyak.

Al-Luaibi mengatakan, kesepakatan pemotongan pasokan antara produsen OPEC dan non OPEC harus terus berlanjut meski terjadi kenaikan harga minyak. Menurutnya, harga minyak saat ini dapat dipertahankan namun mungkin ke depan tetap akan terjadi fluktuasi. "Pasar sekarang tidak 100 persen stabil," ujar Al-Luaibi dilansir Reuters, Ahad (14/1).

Pekan ini, minyak mentah Brent naik 3,3 persen. Sementara minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate melonjak 4,7 persen dan telah mencapai pukulan terkuatnya sejak akhir 2014 yakni 64,77 dolar AS. Kesepakatan antara OPEC dan Rusia untuk mengurangi produksi minyak mentah sebesar 1,8 juta barel per hari telah dimulai pada Januari 2017, dan akan berlangsung hingga akhir 2018.

Al-Luaibi mengatakan, produksi minyak Irak saat ini mencapai 4,3 juta barel per hari. Menurutnya, kenaikan produksi minyak dari Amerika Serikat tidak berpengaruh terhadap pasar minyak.

"Sejauh ini ada keseimbangan di pasar minyak, supply dan demand masih balance dan persediaan masih tinggi. Tingkat persediaan akan turun secara bertahap dan kita akan melihat bagaimana segala sesuatunya berjalan," kata Al-Luaibi.

Al-Luaibi mengatakan, Kementerian Perminyakan Irak berencana menandatangani kontrak dengan tiga perusahaan gas internasional pada pertengahan 2018 untuk meningkatkan utilisasi gas dari wilayah Basra, Maysan, dan Nassiriyah. Pada 2021, Irak menargetkan untuk mencapai zero gas flaring.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement