Kamis 11 Jan 2018 20:10 WIB

Nilai Ekpor Ekonomi Kreatif Tembus 19,9 Miliar Dolar AS

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Indonesia Fashion Week.
Foto: Republika/Prayogi
Indonesia Fashion Week.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, total nilai ekspor produk ekonomi kreatif (ekraf) pada 2016 sebesar 19,9 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pun berharap, di 2017 bisa mencapai di atas 20 miliar dolar AS. 

Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik menuturkan, ekspor tersebut didominasi oleh sektor fesyen sebanyak 54 persen. Kemudian, sektor pendorong ekspor ekraf selanjutnya yakni kriya dengan kontribusinya mencapai 39,01 persen. Selanjutnya ekspor sektor kuliner sebesar 6,31 persen. 
 
Meski begitu, ia menilai nilai ekspor tersebut masih kecil bila dibandingkan beberapa negara tetangga lainnya. "Menurut kami ekspor belum tinggi karena lihat totalnya 2016 hanya 19,9 miliar dolar AS dibandingkan Thailand, Malaysia, dan Vietnam, kita masih kalah jauh," ujar Ricky kepada wartawan di Jakarta, Kamis, (11/1).
 
Lebih lanjut, dirinya menyebutkan, tujuan ekspor produk ekraf pada 2016 didominasi ke Amerika Serikat sebanyak 30,24 persen. Lalu sebesar 10,4 persen ke Swiss, dan 6,79 persen ke Jepang. 
 
"Untuk ekspor, ke depan kita tetap akan kembangkan enam produk ekraf. Meliputi kuliner, kriya, fashion, film, aplikasi, dan musik," tambah Ricky. 
 
Sebagai informasi, kinerja ekraf dinilai terus meningkat. Pasalnya, kontribusi ekraf terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2016 pun mencapai 7,44 persen atau sebesar Rp 922,58 triliun. 
 
Angka itu meningkat dari tahun sebelumnya. Pada 2015, PDB ekraf hanya Rp 852,56 triliun atau berkontribusi 7,38 persen terhadap PDB nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement