Kamis 11 Jan 2018 11:11 WIB

IHSG Bertahan di Zona Hijau

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Layar Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ilustrasi
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Layar Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cukup positif pagi ini, Kamis (11/1). Pada awal perdagangan, indeks saham pun dibuka menguat tipis 0,06 persen atau 3,86 poin di level 6.375,03.

Jelang siang, laju IHSG semakin menguat. Pada pukul 10.00 WIB, indeks saham naik 0,10 persen atau 6,29 poin ke posisi 6.377. Pada pukul 10.36 WIB, bursa saham juga masih menghijau. Dengan penguatan sebesar 0,09 persen atau 5,86 poin ke 6.377,04.

Maka, meski cenderung melemah dalam dua hari terakhir namun pergerakan IHSG hari ini diharapkan terus menguat. Hanya saja Analis Binaartha Securities Reza Priyambada mengingatkan agar tetap mewaspadai berbagai aksi profit taking yang memanfaatkan kenaikan tersebut.

"Pergerakan IHSG yang sempat menguat kemarin lalu mulai berbalik melemah. Hal itu seiring masih adanya aksi jual dengan memanfaatkan penguatan sebelumnya," ujar Reza di Jakarta, Kamis, (11/1).

Sebelumnya, Recapital Asset Management memprediksi, kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak akan berlangsung terus menerus pada semester pertama 2018. Melainkan akan ada koreksi di sela-sela kenaikan indeks saham.

Analis Recapital Asset Management Kiswoyo Adi mengatakan, secara tren, IHSG memang sedang naik. "Sehingga setiap kali ada koreksi besar yang terjadi di IHSG akan menjadi peluang beli," ujarnya.

IHSG, kata dia, merupakan gambaran kondisi ekonomi selama enam bulan ke depan. Hal itu bisa tercermin dari gerakan indeks saham saat ini.

"Jika orang yakin terhadap kondisi ekonomi selama enam bulan ke depan. Maka IHSG akan naik atau positif karena orang-orang akan mulai membeli saham dalam jumlah besar yang otomatis akan membuat IHSG naik tinggi," jelas Kiswoyo.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement