Selasa 09 Jan 2018 20:09 WIB

Luhut Sebut Kualitas Industri Perikanan Perlu Diperbaiki

Ratusan Kapal Motor nelayan bersandar pada hari libur melaut memperingati tsunami di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Pusong, Lhokseumawe, Aceh, Selasa (26/12).
Foto: Antara/Rahmad
Ratusan Kapal Motor nelayan bersandar pada hari libur melaut memperingati tsunami di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Pusong, Lhokseumawe, Aceh, Selasa (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menilai Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) perlu melakukan peningkatan produksi dan memperbaiki kualitas industri agar ekspor ikan nasional tak turun.

Luhut menjelaskan usulannya terkait menyudahi tindakan penenggelaman kapal bukan untuk mematahkan kebijakan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti. Ia mengatakan, sejak dirinya masih berada di Kantor Staff Kepresidenan, dirinya lah yang mengusulkan adanya tindakan tegas.

"Dulu saat masih di KKP, saya yang menginisiasi hal tersebut. Kalau dikatakan melindungi mafia itu tidak benar. Saya yang mengusulkan itu pertama. Jadi jangan berfikir macam-macam. Kita gak bisa gitu terus, tiga tahun sudah. Sekarang ini yang paling penting adalah menaikan nilai tambah ikan nasional," ujar Luhut, Selasa (9/1).

Luhut menjelaskan, langkah strategis yang perlu dipikirkan Susi adalah memperbaiki kualitas industri perikanan. Ia mengatakan, presiden dalam sidang kabinet sempat mengutarakan agar produksi dan ekspor ikan nasional ditambah. Belum lagi, tak sedikit industri perikanan yang harus gulung tikar karena kualitas tangkapan yang tak begitu berkualitas.

"Presiden itu bilang bahwa harus fokus. Seperti ekspor itu kita menurun. Karena banyak pabrik ikan yang tutup," ujar Luhut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement