REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA-IPB) membeli 2,5 ton bawang merah langsung dari petani sentra produksi bawang di wilayah Brebes untuk mengantisipasi anjlok harga. Sebanyak 2,5 ton bawang merah tersebut tiba di gedung HA IPB, Kota Bogor, Kamis (4/1), dibongkar dan langsung didistribusikan kepada 218 alumni IPB yang sudah mendaftarkan diri untuk membeli bawang tersebut.
Ketua HA IPB Fathan Kamil menyatakan sesuai dengan khitahnya HA IPB memiliki komitmen menjadi bagian dari pemberdayaan kekuatan petani baik personal maupun kelompok. Menurutnya banyak dari alumni IPB yang bergerak dalam usaha bawang, sebagian melakukan pembinaan petani seperti PETA Nusa yang aktif memonitor permasalahan petani di lapangan.
"Kita pahami bersama ketahanan pangan tulang punggungnya adalah petani. Kalau petani terganggu, maka kontribusi ketahanan pangan ikut terganggu," katanya lagi.
Ia mengatakan Kementerian Pertanian sebagai leading sector tidak bisa memitigasi semua persoalan di lapangan, sehingga kehadiran HA IPB untuk melengkapi, supaya langkah yang diambil untuk bisa dimanfaatkan oleh petani. "Harapannya bagaimana pengabdian HA-IPB berkontribusi positif bagi kesejahteraan petani," katanya pula.
Menurut Fathan gerakan HA IPB peduli sudah dilakukan beberapa kali, seperti Desember 2017 lalu HA IPB membeli 900 kg bawang merah dan distribusikan langsung ke wilayah Cileungsi. Sebelumnya juga dilakukan pembelian gula pasir yang juga mengalami penurunan harga. Tahun ini pula HA IPB siap mengantisipasi anjlok harga jagung, dengan melakukan gerakan serupa.
Fathan menambahkan melalui kekuatan jaringan HA IPB yang berjumlah 140 ribu tersebar di seluruh Indonesia, siap berkontribusi aktif membantu pemerintah melindungi petani. "Dengan 140 ribu konstituen HA IPB setidaknya upaya kita membeli hasil pertanian ini bisa menggetarkan pasar, dan harga di tingkat petani tetap terjaga," katanya.
Ketua Bidang Pendampingan dan Pemberdayaan Petani PETA Nusa, Petrus Budiarto yang juga anggota HA IPB mengatakan sejak beberapa minggu lalu harga bawang merah anjlok. Kondisi tersebut merugikan petani.
Ia mengataka, hari ini ada panen raya di sentra produksi bawang di Brebes dan Demak, totalnya hampir ribuan hektare. Kondisi tersebut menyebabkan terjadi kelebihan suplai sehingga harga turun.
Harga bawang basah di tingkat petani dijual Rp 5 ribu, sedangkan bawang kering dibeli Rp 10 ribu. "Sementara modal kerja petani untuk bawang kering itu Rp 13 ribu," katanya pula.
Ia mengatakan, HA IPB melalui gerakan pedulinya melakukan pembelian 2,5 ton bawang merah dari petani pada dua kecamatan di Kabupaten Brebes. Bawang 2,5 ton dalam kemasan 5 kg dijual seharga Rp 100 ribu per kemasan.
Bawang tersebut langsung didistribusikan kepada 218 alumni IPB yang sudah memesan melalui jaringan media sosial HA IPB. "Ada yang untuk dijual lagi, ada juga yang untuk dibagi-bagikan pada acara pengajian," kata Petrus.
Petrus menambahkan upaya membeli bawang merah tersebut selain untuk melindungi petani agar tidak dirugikan dengan anjlok harga, juga untuk menstabilkan pasar sehingga harga di tingkat petani kembali normal.