Sabtu 30 Dec 2017 07:56 WIB

Jumlah Wisatawan Asal Jepang ke Bali Meningkat

Wisatawan berfoto di Pura Taman Ayun, Kabupaten Badung, Bali, Senin (25/12).
Foto: Antara/Wira Suryantala
Wisatawan berfoto di Pura Taman Ayun, Kabupaten Badung, Bali, Senin (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kunjungan wisatawan mancanegara asal Jepang dan Inggris ke daerah tujuan wisata Pulau Bali untuk menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya masyarakatnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. "Wisatawan Jepang meningkat 12,27 persen dan pelancong dari Inggris bertambah 15,39 persen," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali I Gede Nyoman Subadri, di Denpasar, Sabtu (30/12).

Subadri mengatakan, wisatawan Jepang yang berliburan ke Bali sebanyak 223.909 orang selama sepuluh bulan periode Januari-Oktober 2017, bertambah 24.466 orang atau 12,27 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 199.443 orang. Mereka sebagian besar datang melalui Bandara Ngurah Rai Bali, dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya. Hanya 561 orang lewat pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.

Masyarakat Negeri Sakura yang menempati peringkat ketiga terbanyak memasok turis ke Bali setelah Cina dan Australia itu, mampu memberikan kontribusi sebesar 4,46 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 5,02 juta orang selama sepuluh bulan periode Januari-Oktober 2017. Total wisman yang berkunjung ke Bali tersebut meningkat 948.917 orang atau 23,30 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 4,07 juta orang.

I Gede Nyoman Subadri menjelaskan, kunjungan wisatawan asal Inggris ke Bali sebanyak 213.821 orang selama sepuluh bulan pertama 2017, meningkat 28.515 orang atau 15,39 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 185.306 orang. Inggris menempati peringkat kelima terbanyak memasok wisman ke Bali setelah China, Australia, Jepang, dan India memberikan kontribusi 4,26 persen dari total turis ke Pulau Dewata.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika sebelumnya telah mengundang dan bertemu dengan 33 konsul jenderal negara sahabat terkait dengan Gunung Agung (tinggi 3.142 meter dari permukaan laut) di Kabupaten Karangasem hingga kini masih berstatus Awas. Pastika mengharapkan wisatawan tidak perlu khawatir mengunjungi Pulau Dewata, meskipun saat ini Gunung Agung di Kabupaten Karangasem berstatus Awas.

Menurut dia, seandainya pun terjadi letusan pada gunung tertinggi di Bali itu, secara manajemen pengendalian bencana sudah lakukan sebaik-baiknnya. Ada beberapa alasan yang mendasari wisatawan tidak perlu khawatir datang ke Bali, karena jika Gunung Agung meletus diperkirakan hanya dalam radius 10 kilometer yang terdampak dan berbagai upaya serta antisipasi telah dilakukan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement