Jumat 29 Dec 2017 17:23 WIB

Harga Beras Masih Bertahan Tinggi di Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Budi Raharjo
Pedagang beras mengaduk beras. (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pedagang beras mengaduk beras. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Harga beras yang dijual pedagang beras di pasar tradisional Kota Bandar Lampung masih bertahan tinggi pada akhir 2017. Diperkirakan harga tersebut akan terus bergerak naik hingga pertengahan Januari 2018, sedangkan harga komoditas dapur lainnya seperti cabai, bawang merah dan putih masih normal.

Pemantauan Republika di pasar Pasir Gintung dan Pasar Induk Tamin Kota Bandar Lampung, Jumat (29/12), harga beras kualitas premium tetap berdasarkan harga eceran tertinggi (HET). Sedangkan harga beras kualitas biasa (asalan), dan medium, terus mengalami kenaikan dan bertahan hingga akhir tahun ini. Sedangkan harga sayur mayur, cabai merah dan rawit, bawang merah dan putih, tidak mengalami kenaikan bahkan ada yang cenderung turun dari harga normal.

Penjual mematok harga beras medium karung 10 kilogram (kg) Rp 117 ribu Rp 118 ribu, padahal harga normal Rp 107 ribu Rp 109 ribu. Sedangkan beras kualitas biasa (asalan) berkisar Rp 92 ribu sampai Rp 95 ribu per karung 10 kg. Beras kualitas asalan yang dijual eceran berkisar Rp 8.500 hingga Rp 9.000 per kg.

Harga beras berbagai jenis dan kualitas cenderung bergerak naik di beberapa pasar tradisional di Lampung, menjelang akhir tahun 2017. Kenaikan harga beras dipicu kondisi petani belum panen dan cuaca yang masih tidak menentu. Penjual beras memprediksi harga beras akan tetap bertahan tinggi hingga pertengahan Januari 2018. "Harga masih akan tinggi sampai pertengahan Januari tahun depan," kata Asnan, penjual beras di Pasar Tamin.

Kenaikan harga beras juga dipicu karena menipisnya stok gabah di petani dan penggilingan yang ada di sentra produksi beras di Lampung. Gabah-gabah petani diduga banyak dijual kepada tengkulak yang datang ke rumah-rumah petani di Lampung dengan tawaran harga yang tinggi.

Menurut Rusmin, distributor beras asal Pringsewa, kenaikan harga beras dipicu karena belum masuk musim panen, dan penggilingan kesulitan mencari gabah petani. Ia mengatakan, gabah banyak dijual ke tengkulak dari Jawa yang sengaja datang ke Lampung dengan harga tinggi.

Ia mengatakan, harga beras pada bulan ini tidak akan turun karena berbagai hal. "Beras masih akan naik sampai pertengahan Januari 2018, karena belum panen raya, juga kondisi cuaca yang tidak menentu," kata dia.

Harga beras tetap bertahan tinggi tidak saja di Kota Bandar Lampung. Kenaikan harga beras juga terjadi di Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, harga beras di beberapa kecamatan mengalami kenaikan beras kualitas medium dan premium terjadi dalam kisaran Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kg. Sedangkan harga beras kualitas biasa mengalami kenaikan sedikit yakni dari Rp 7.500 menjadi Rp 8.000 per kg.

Sebelumnya, Bulog Divre Lampung menjamin ketersediaan beras hingga akhir tahun 2017. Kepala Perum Bulog Lampung Muhammad Attar Rizal mengatakan, stok beras di wilayah Lampung dalam kondisi aman hingga Maret 2018.

Ia berharap masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi harga beras sekarang, selain Bulog sudah menggelar Operasi Pasar, juga pasokan beras ke berbagai tempat aman. Bulog Divre Lampung memiliki stok beras 24.000 ton yang aman hingga tahun depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement