REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Perdagangan Cina mengaku kecewa dengan keputusan Komisi Eropa yang melakukan penyelidikan terhadap sepeda elektronik Cina. Penyelidikan ini dilakukan karena ada salah paham antara Eropa terhadap pasar Cina.
Komisi Eropa mulai melakukan penyelidikan pada 21 Desember 2017. Penyelidikan tersebut mencakup apakah eksportir sepeda elektronik Cina mendapatkan keuntungan dari subsidi negara mulai dari panel surya hingga baja. Sementara, Juru Bicara Kementerian Perdagangan Cina, Gao Feng mengatakan, penjualan sepeda elektronik Cina sepenuhnya berbasis mekanisme pasar.
"Cina berharap, Uni Eropa dapat menghormati peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)," ujar Gao dilansir Reuters, Jumat (29/12).
Di sisi lain, Asosiasi Manufaktur Sepeda Eropa menginginkan agar Komisi Eropa memberlakukan bea masuk terhadap produk sepeda elektronik Cina. Diketahui produsen Cina seperti Battle-Fushida, Aima, dan Tianjin Golden Wheel menjual sepeda elektronik senilai 307 juta euro per September 2017 di Uni Eropa.
Masyarakat Uni Eropa membeli sekitar 20 juta sepeda per tahun, dimana sekitar 10 persennya membelin sepeda elektronik. Penjualan sepeda elektronik ini berpotensi naik hingga seperempat dari penjualan dalam lima tahun mendatang.