Sabtu 23 Dec 2017 09:07 WIB

Antisipasi Bencana di Jalur Kereta Api

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Budi Raharjo
Jalura kereta yang tertimpa longsor sudah bisa dilewati kembali. (ilustrasi) Foto: PT KAI
Jalura kereta yang tertimpa longsor sudah bisa dilewati kembali. (ilustrasi) Foto: PT KAI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Untuk penanganan bencana di jalur kereta api selama libur Natal dan Tahun Baru 2018, alat-alat berat untuk menanggulangi bencana didekatkan dengan lokasi rawan bencana. Jalur kereta api di wilayah Selatan, rawan akan bencana longsor. Sedangkan jalur kereta api di wilayah Utara, rawan akan bencana banjir.

"Pertama, dari PT KAI sudah menyiapkan rencana-rencana untuk antisipasinya. Beberapa daerah yang rawan longsor sudah disiapkan (antisipasinya)," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat dihubungi Republika, Jumat (22/12).

Menurut Sutopo, persiapan tersebut di antaranya berupa alat berat untuk menanggulangi bencana didekatkan ke lokasi-lokasi rawan. Petugas-petugas yang ada juga selalu memerhatikan informasi tentang cuaca."Kemudian dari BPBD sendiri, ketika terjadi longsor yang menimpa jalur kereta api, pasti juga akan memberikan bantuan," jelas Sutopo.

Bantuan yang akan dilakukan BPBD, kata dia, berupa pengerahan personel, melakukan pembersihan material-material longsor, dan sebagainya. Ia pun memberikan contoh kasus longsor yang terjadi di wilayah Jawa Barat (Jabar) sekitar dua minggu lalu. Ketika terjadi longsor, BPBD membantu merapikan jalur selama kurang lebih satu hingga dua hari.

"Sebenernya sudah terjadi ketika kemarin di Jawa Barat ketika ada longsor. BPBD di sana terlibat membantu bersama pihak PT KAI. Dalam hal ini, untuk penanganan-penanganan ini yang berada di depan adalah PT KAI. Kita sifatnya hanya membantu," tutur Sutopo.

Sutopo mengungkapkan, daerah yang rawan bencana paling banyak berada di wilayah Jabar. Namun, lokasi-lokasi lain yang ada di Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim) juga perlu diwaspadai. Menurut Sutopo, jalur kereta api di bagian Selatan rawan bencana longsor. Sedangkan jalur kereta api di bagian Utara rawan bencana banjir.

"Ya di Jabar, Jateng, Jatim ada semua itu. Sepanjang jalur kereta api di Selatan, itu rawan longsor terutama. Yang di bagian Utara itu adalah banjir," sebut dia.

Jika terjadi bencana banjir di jalur kereta api, Sutopo menjelaskan, pihaknya akan melihat bagaimana keamanan jalur tersebut untuk dilewati kereta api. Ia akan melihat berapa ketinggian air banjir tersebut sebelum menentukan apakah kereta api dapat melewatinya atau tidak. "Berapa tingginya karena kan tidak bisa langsung disingkirkan volume banjir itu. Apakah nanti lanjut atau tidak itu otoritasnya ada di PT KAI," ungkap Sutopo.

Menurut dia, antarstasiun kereta api pasti akan selalu melaporkan kondisi yang ada di lapangan. Jika ada informasi yang terkait dengan jalur kereta api, dan masyarakat melapor ke BPBD, maka BPBD segera melaporkan ke stasiun terdekat yang ada di wilayahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement