Kamis 21 Dec 2017 09:15 WIB

Stok Pangan di Bantul Dijamin Aman

Red: M.Iqbal
Stok Pangan  (Ilustrasi)
Foto: Al IRAQI
Stok Pangan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menjamin stok kebutuhan bahan pokok pangan aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat menghadapi libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). "Karena sebetulnya barang yang ada di pasar-pasar itu ada semua," kata Kasi Sarana dan Distribusi Perdagangan Dinas Perdagangan Bantul Besari Setyowati di Bantul, Kamis (21/12).

Namun demikian, kata dia, karena pasokan bahan pokok ke pasar tradisional didatangkan dari luar Bantul bahkan luar DIY, sehingga distribusinya terkadang terlambat. Semua ini karena berkaitan dengan transportasi yang jauh dan padat. "Tetapi karena transportasi itu kemudian juga pasokannya kadang agak terlambat tetapi ada dan selalu tersedia," ujarnya. 

Bahkan, lanjut Wati, para pedagang besar sudah menyampaikan kalau untuk stok sampai akhir 2017 aman. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan bahan pokok.

Wati mengatakan, salah satu harga bahan pokok yang terpengaruh transportasi itu adalah cabai. Mayoritas cabai di pasar Bantul berasal dari Magelang (Jawa Tengah) dan karena datangnya dari jauh itu otomatis harganya naik. "Kalau saat ini yang mengalami kenaikan cukup tajam itu cabai, tetapi bukan karena menjelang Natal atau Tahun Baru, namun karena musim ini yang di Bantul tidak ada panen, sehingga mengambil dari jauh," katanya.

Ia mengatakan, untuk mengendalikan harga cabai agar tidak semakin melonjak, pemerintah tidak dapat mengendalikan. Sebab, cabai itu komoditas musiman yang harga di pasaran tergantung ketersediaan barang. "Tetapi kalau misalnya beras, kami sudah bekerja sama dengan Bulog (Badan Urusan Logistik) untuk mengadakan operasi pasar, sehingga harga bisa kita tekan," katanya.

Sementara itu, berdasarkan hasil pantauan harga bahan pokok di pasar, untuk cabai mengalami kenaikan dari awalnya Rp 22 ribu menjadi Rp 35 ribu per kg, daging sapi naik dari Rp 118 ribu per kg menjadi Rp 120 ribu per kg. "Kemudian untuk daging ayam juga naik, tetapi naiknya tidak signifikan dari yang biasanya Rp 29 ribu sampai Rp 30 ribu, hari ini rata-rata Rp 32 ribu per kg. Jadi tidak terlalu signifikan dan masih wajar," ujar Wati.

Sumber: Kantor Berita Antara

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement