REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Pariwisata DIY, Aris Riyanto, mengungkapkan hasil penelitian terhadap peredaran uang dari wisatawan di DIY. Data didapatkan dari Neraca Satelit Pariwisata Daerah (Nesparda) Kementerian Pariwisata.
"Ternyata uang yang beredar di DIY dari wisatawan mancenegara sekitar tiga triliun, wisatawan domestik in-bound 7,3 triliun dan domestik lokal 600 miliar," kata Aris saat ditemui di DPRD DIY, Rabu (20/12).
Dari capaian itu, artinya Dinas Pariwisata DIY memiliki tugas penting yaitu memperbanyak destinasi wisata yang ada di lima kabupaten/kota. Tujuannya, agar wisatawan yang datang terus mendapatkan sesuatu yang baru untuk dijelejahi.
Ada pula serapan tenaga kerja yang dapat mencapai 206 ribu per tahunnya. Menurut Aris, capaian itu pula yang membuat target wisatawan dari tahun ke tahun harus meningkat, sebagai timbal balik ukuran keberhasilan pembangunan infrastrukutur.
"Tapi, sekarang infrastruktur kita semakin baik, sehingga aspek aksesibilitas kitapun semakin baik," ujar Aris.
Penelitian Nesparda dilakukan terakhir pada 2015, dan rencananya dilakukan lagi pada 2019 mendatang. Walau saat ini masih terbentur sumber daya dan dana, idealnya penelitian itu dilakukan setiap dua tahun sekali.
Sampai November 2017, capaian jumlah kunjungan wisatawan DIY sudah mencapai 90 persen dari target 385 ribu wisatawan mancanegara dan 4,9 juta wisatawan domestik. Sedangkan, pergerakan wisatawan berkisar di angka 20 juta.
Menurut Aris, tidak ada kendala yang signifikan yang menghambat jumlah wisatawan. Sebab, sebagian besar wisatawan datang ke DIY memang ada di pertengahan tahun bulan Agustus atau akhir tahun bulan Desember.
"Karenanya, diharapkan kekurangan itu akan tertutupi memasuki bulan Desember ini," kata Aris.