Selasa 19 Dec 2017 16:47 WIB

Petani Manokwari Tunda Tanam Padi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Dwi Murdaningsih
 Sujiono, salah satu petani di Distrik Prafi, Papua Barat, berdiri di depan gudang beras yang kosong. Sudah dua musim petani tidak bisa menanam padi karena saluran irigasi primer yang ada di desa mereka direhabilitasi.
Foto: republika/halimatus sa'diyah
Sujiono, salah satu petani di Distrik Prafi, Papua Barat, berdiri di depan gudang beras yang kosong. Sudah dua musim petani tidak bisa menanam padi karena saluran irigasi primer yang ada di desa mereka direhabilitasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Sejumlah petani di Distrik Prafi, Papua Barat mengaku sudah dua musim tidak bisa menanam padi. Salah satu petani, Sujiono, mengatakan petani tak bisa menanam sejak saluran irigasi primer yang ada di desa mereka direhabilitasi.

"Terakhir kali kami panen April kemarin. Sampai saat ini belum menanam lagi," kata dia, saat berbincang dengan tim dari Badan Ketahanan Pangan di kediamannya, Selasa (19/12).

Menurut Sujiono, jika sesuai kontrak, pekerjaan rehabilitasi tersebut harusnya sudah selesai pada September lalu. Namun, hingga kini saluran irigasi yang menjadi sumber utama air bagi lahan padi warga belum juga dapat berfungsi.

Karena petani tak bisa menanam, kebutuhan beras warga desa terpaksa dipenuhi dari tempat lain.

Kepala Bidang Distribusi Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, Liek Irianti mengatakan, molornya waktu pengerjaan rehabilitasi saluran irigasi tersebut telah mengganggu musim tanam. Sebab, petani harusnya akan segera menikmati musim panen pada Januari-Maret ini.

"Terkait irigasi ini, kita akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum setempat," kata Liek.

Namun begitu, ia memastikan kondisi tersebut tidak sampai mengganggu pasokan beras di Papua Barat. Berdasarkan pantauan yang dilakukan Kementerian Pertanian di Pasar Wosi, Manokwari, harga sejumlah bahan pokok masih terkendali.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement