Senin 18 Dec 2017 18:06 WIB

Mendag: Ada Kenaikan Harga Pangan di Beberapa Daerah

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Sembako di pasar tradisional (Ilustrasi)
Foto: infogress.com
Sembako di pasar tradisional (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan harga pangan terjadi di beberapa daerah terutama untuk beras, daging ayam, dan telur. Hal tersebut diakui Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di sela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) terkait pasokan beras di Gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag), Senin (18/12).

Ia mengakui ada kenaikan harga untuk beras medium karena keterbatasan pasokan. Hal tersebut akan diatasi dengan menggelar Operasi Pasar ataupun Pasar Murah guna memenuhi kebutuhan beras medium di masyarakat.

"Dari cadangan beras pemerintah siapkan, dan kami tidak tahan kebutuhan ini," katanya. Di sisi lain, produksi beras baik kualitas medium maupun premium terus ada dan diserap Badan Urusan Logistik (Bulog).

"Jadi itu aman, tidak ada kekhawatiran," kata dia.

 

Pemantauan terus dilakukan Kemendag guna mengetahui kondisi riil dan mengambil keputusan tepat berapa banyak pasokan yang akan disalurkan, terutama di 82 kota yang berpotensi terjadi penyerapan pangan cukup tinggi seperti Pontianak (Kalimantan Barat) dan Sorong (Papua Barat).

Kenaikan harga beras yang terjadi diakui Enggar, sapaan akrab Menteri Perdagangan tidak begitu besar, hanya 0,3 persen. Sebab, selain kenaikan harga beras medium, di beberapa daerah juga mengalami penurunan harga.

Kenaikan harga beras medium mencapai sekitar Rp 10 ribu per kilogram (kg) dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 9.450 per kg untuk beras medium. Sementara di beberapa daerah ada yang menjual dengan harga Rp 9.000 per kg.

"Cukup banyak juga yang jual Rp 9.200 per kg, tapi tidak muncul dalam berita, yang muncul harga Rp 9.450 yang naik ke Rp 10 ribu. Itu ada, tapi segera akan normal lagi," ujar dia.

Pengiriman pasokan atau siraman beras medium akan lebih besar dikirim ke daerah yang menjual beras medium di atas HET. Tidak ada batasan dalam melakukan operasi pasar.

"Berapapun kebutuhan dikasih," ujarnya. Ia mengungkapkan, stok di Bulog dinilai cukup guna memenuhi permintaan beras medium untuk mengisi kebutuhan di masyarakat.

Jadi, kata dia, di pasar tradisional akan diisi beras kualitas medium dari Bulog dengan bantuan mitra. Harga yang dijual pun harus memenuhi HET Rp 9.450 per kg. "Jadi Bulog menjual kepada distributor, distributor kepada pedagangnya dan pedagang itu yang jual maksimal Rp 9.450per kg, bagi daerah tertentu Rp 9.950 per kg," katanya. Siraman beras medium ini akan segera dimulai dalam satu dingga dua hari ke depan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Ninuk Rahayuningrum mengatakan, cadangan beras pemerintah di Bulog masih cukup untuk memenuhi operasi pasar empat hingga lima bulan ke depan. Cadangan Bulog tersebut akan terus kontinu, apalagi menjelang panen awal tahun depan.

Dengan begitu, pemerintah tidak memiliki alasan untuk melakukan bantuan pengiriman beras medium ke masyarakat. Namun, semua tergantung pada Pemerintah Daerah. "Kita akan tetap tergntung pada pemerintah, Pemdanya. Seperti DKI yang minta 75 ribu ton," ujar dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement