Jumat 15 Dec 2017 13:20 WIB

PLN akan Pindahkan Kabel Listrik ke dalam Tanah

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Jaringan listrik PLN, ilustrasi
Foto: Antara
Jaringan listrik PLN, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jakarta Raya tahun depan akan memindahkan kabel listrik sepanjang 200 kms yang biasanya berada di atas menjadi di bawah tanah. Langkah ini dilakukan untuk bisa merapihkan dan menjamin keamanan kabel listrik PLN di ruas jalan Jakarta.

General Manager PLN Disjaya, M. Iksan Asaad, menjelaskan kawasan pertama yang menjadi pilot project pemindahan kabel Jaringan Tegangan Rendah (JTR) ini adalah area Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, sebagai kawasan pusat pemerintahan. Jalur pemindahan kabel di jalur VVIP ini mencakup 175 pelanggan, dengan persebaran Jalan Medan Merdeka Selatan sebanyak 20 pelanggan, Jalan Medan Merdeka Timur sebanyak 102 pelanggan, Jalan Medan Merdeka Barat sebanyak 37 pelanggan, dan Jalan Medan Merdeka Utara sebanyak 16 pelanggan.
 
"Rencananya, pada tahun 2018, PLN Disjaya akan memindahkan kabel sepanjang kurang lebih 200 kms dan membutuhkan anggaran PLN sebesar Rp 80 Milyar. Lokasi pemindahan kabel udara yang berada di tiang atau biasa disebut dengan Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) ke kabel tanah yang biasa disebut dengan Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR)," ujar Asaad, Jumat (15/12).
 
Asaad menjelaskan PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) berkomitmen mendukung gerakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewujudkan konsep smart city. Hal ini diwujudkan salah satunya dengan menjaga estetika kawasan VVIP Ibukota, yaitu memindahkan kabel PLN jaringan tegangan rendah (JTR) ke dalam tanah.
 
PLN bersinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diwakili oleh Dinas Bina Marga, Dinas Perindustrian dan Energi, serta Satuan Polisi Pamong Praja selama menjalankan proses pemindahan kabel.
 
"Kami berkomitmen untuk mendukung program pemerintah Jakarta, salah satunya dengan memulai memindahkan kabel-kabel jaringan tegangan rendah ke dalam tanah. Selain untuk estetika kota, penataan utilitas seperti ini juga aman untuk masyarakat," ujar Asaad.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement