REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis pasar modal menilai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (15/12) ini akan bergerak terbatas setelah mencatatkan rekor tertinggi baru.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi, mengatakan bahwa secara teknikal, pergerakan IHSG di akhir pekan (15/12) akan cenderung tertahan melihat pergerakan yang signifikan pada perdagangan kemarin (Kamis, 14/12).
"Indikator Stochastic menyentuh level jenuh beli, setelah pergerakan IHSG yang cukup optimis," katanya di Jakarta, Jumat (15/12).
Kemarin (14/12) IHSG BEI ditutup menguat 59,04 poin atau 0,97 persen menjadi ke level 6.113,65 yang merupakan rekor tertinggi baru di pasar modal domestik.
Ia memproyeksikan IHSG akan bergerak cenderung tertahan pada akhir pekan ini (15/12) dengan rentang kisaran 6.075-6.125 poin. Sementara itu, saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya Wijaya Karya Tbk (WIKA), Adhi Karya Tbk (ADHI), Timah tbk (TINS), dan Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Sementara itu, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengharapkan bahwa keputusan Bank Indonesia mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate direspons positif pelaku pasar saham. "Keputusan itu memberikan sinyal bahwa kondisi perekonomian masih cukup stabil, sehingga diharapkan menjaga pola pergerakan IHSG lebih baik," katanya.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 13-14 Desember 2017 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate tetap sebesar 4,25 persen, dengan suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 3,50 persen dan Lending Facility tetap sebesar 5,00 persen, berlaku efektif sejak 15 Desember 2017.