Rabu 13 Dec 2017 16:25 WIB

Pasokan Beras Berkurang, Pemerintah Giatkan Operasi Pasar

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Petugas dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal Kota Klaten melakukan sidak beras di Pasar Kota Klaten, Jawa Tengah, Senin (25/5).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Petugas dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal Kota Klaten melakukan sidak beras di Pasar Kota Klaten, Jawa Tengah, Senin (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengungkap pasokan beras nasional mulai berkurang karena faktor cuaca ekstrem. Di sentra produksi beras di Klaten misalnya, ia mengaku mendapat laporan bahwa ada 300 hektare lahan padi yang gagal panen karena terendam banjir.

Tak hanya itu, Setyo juga menyebut pasokan beras yang didistribusikan ke Pasar Induk Cipinang mulai menyusut. Dari yang normalnya 2.000-2.500 ton per hari, menjadi hanya sekitar 1.500 ton per hari. Sementara, masa panen raya diperkirakan baru akan tiba pada Januari mendatang.

"Ini jadi perhatian kami. Kalau produksi berkurang katena faktor cuaca, kami bersama Bulog akan lakukan operasi pasar," kata dia, saat menjadi salah satu pembicara dalam Lokakarya Review Kebijakan Stabilisasi Pangan 2017 di Jalan Simatupang, Jakarta, Rabu (13/12).

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Karyawan Gunarso mengatakan, pihaknya memang tengah menggiatkan operasi pasar demi memastikan stok beras tersedia dengan harga yang terjangkau. Sampai saat ini Bulog bersama Satgas Pangan sudah melakukan operasi pasar di 56 dari 182 pasar yang ditentukan Kementerian Perdagangan.

Karyawan mengungkap, cadangan beras pemerintah yang ada di Bulog saat ini ada sekitar 270.000 ton. Jika jumlah itu dirasa tidak cukup untuk menjaga stabilisasi harga, pemerintah dapat mengeluarkan regulasi untuk menambah cadangan beras tersebut.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement