Senin 11 Dec 2017 19:21 WIB

Banjir Rob di Probolinggo Akibatkan Penyusutan Garam

Rumah kubah garam.
Foto: Antara.
Rumah kubah garam.

REPUBLIKA.CO.ID,  PROBOLINGGO  -- Banjir pasang air laut (rob) yang menerjang kawasan pesisir utara wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada awal Desember 2017, menyebabkan penyusutan garam hingga mencapai puluhan ton.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi mengakui banjir rob yang terjadi di pesisir utara Kabupaten Probolinggo berdampak buruk bagi petani garam di Kota Kraksaan.

"Air laut yang masuk hingga ke gudang penyimpanan garam milik petani membuat persediaan garam berkurang," katanya, Senin (11/12).

Tercatat, lanjut dia, penyusutan garam di dua desa mencapai 21 ton yang dihimpun dari petugas penyuluh lapangan (PPL) Dinas Perikanan di Kota Kraksaan pascarob.

"Berdasarkan catatan petugas di lapangan, gudang penyimpanan garam yang paling terdampak banjir pasang air laut ada di Desa Kebonagung yang menyusut sebanyak 15 ton dan Desa Sidopekso penyusutannya mencapai  enam ton," ujarnya.

Ia mengatakan dua desa itu terdampak cukup parah setelah jebolnya tanggul di sisi timur dan barat wilayah pertambakan garam antara Desa Sidopekso dan Kalibuntu. Namun di Desa Kalibuntu sendiri, walaupun air laut masuk ke gudang, tetapi tidak terjadi penyusutan signifikan.

"Saat banjir rob perdana, petani garam Desa Kalibuntu lebih cepat mengevakuasi garamnya dari gudang ke tempat yang lebih tinggi, sehingga penyusutan garam akibat gerusan air tidak terlalu banyak," katanya.

Untuk antisipasi terjadinya rob lagi di masa yang akan datang, lanjut dia, pihaknya mengimbau agar petani meninggikan gudang penyimpanan garam, sehingga ketika air meninggi, gudang penyimpanan garam tetap aman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement