Rabu 06 Dec 2017 21:33 WIB

Sandi: Anugerah Syariah Republika Bisa Memotivasi Pengusaha

Rep: Sri Handayani/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di acara Anugerah Syariah Republika, JW Marriott, Jakarta, Rabu (6/12).
Foto: Republika/Muhammad Fakhruddin
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di acara Anugerah Syariah Republika, JW Marriott, Jakarta, Rabu (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno sangat mengapresiasi upaya Republika untuk menginisiasi penganugerahan bagi para pegiat industri syariah dan perbankan syariah. Ia berharap acara ini dapat meningkatkan motivasi para pengusaha untuk mendorong ekonomi syariah.

"Itu bukan hanya keuangan dan perbankan tapi juga seluruh aspek dari perekonomian," kata Sandiaga di Hotel JW Mariott, Jakarta Selatan, Rabu (6/12).

Sandi memproyeksikan bahwa ekonomi syariah akan dapat bertumbuh hingga 20 persen per tahun. Ia berharap sektor ini dapat menjembatani jurang ketimpangan yang selama ini hadir karena ekonomi yang berkembang terlalu liberal.

"Jadi ekonomi syariah bisa menjadi aji pamungkas kita. Senjata pamungkas kita untuk mempersempit jurang ketimpangan. Karena ekonomi syariah ini sangat berkeadilan," ujarnya.

Republika menginisiasi Anugerah Syariah Republika (ASR) 2017 pada 6 Desember 2017 di Hotel JW Marriott, Jakarta. ASR 2017 ini memberikan penghargaan kepada para pelaku industri keuangan syariah yang secara proaktif ikut membangun ekonomi bangsa, ekonomi umat, dan memajukan kesejahteraan bersama.

Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaedi mengatakan, pelaku industri keuangan yang disasar mencakup perusahaan-perusahaan keuangan baik perbankan maupun nonbank, pembuat kebijakan terkait ekonomi dan keuangan syariah, dan individu-individu yang berperan memajukan ekonomi syariah.

"Peran dan partisipasi mereka terlihat dari kebijakan yang dibuat, terobosan yang dijalankan, kinerja, pelayanan teknologi, inklusi keuangan, hingga inovasi-inovasi dalam mengedukasi dan mensosialisasikan produk syariah mereka," jelasnya, Senin (4/12).

Menurut Irfan, perbankan syariah dan industri keuangan nonbank syariah yang mampu membuka akses keuangan bagi kaum papa dan terpencil mendapat perhatian khusus dalam ASR 2017 ini. ASR 2017 juga sejalan dengan keseriusan dan perhatian regulator keuangan yang ingin membuka akses keuangan seluas-luasnya kepada kelompok masyarakat yang selama ini tidak mampu dijangkau perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

ASR 2017 membagi penghargaan ke dalam beberapa kategori, antara lain, kategori perbankan, asuransi, financial technology (fintech), dan tokoh syariah/keuangan syariah. Kategori perbankan dibagi lagi ke dalam beberapa kategori berdasarkan Bank Umum Kelompok Usaha (Buku), aset, dan perbankan daerah dalam hal ini Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Untuk kategori asuransi berdasarkan penilaian kualitatif terkait dengan ekspansi, aksi korporasi, edukasi, hingga sosialisasi baik produk maupun konsepsi asuransi syariah kepada masyarakat. "Begitu juga untuk penghargaan fintech, ASR 2017 fokus pada kegiatan, jangkauan, kebermanfaatan, dan bisnis yang dikembangkan perusahaan-perusahaan fintech," imbuhnya.

Sementara penghargaan tokoh keuangan syariah diberikan kepada individu yang berasal dari berbagai kalangan. Individu ini bisa berasal dari pengusaha, bankir, pegiatan keuangan syariah, regulator, pimpinan otoritas yang menangani ekonomi syariah, maupun aktivis/relawan yang dengan gigih memperjuangan ekonomi syariah di Tanah Air. Tim juri terdiri dari Adiwarman Karim (Pakar Syariah/Konsultan Syariah), Dr Oni Sahroni (Akademisi/DSN MUI), dan tim Republika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement