Rabu 06 Dec 2017 18:01 WIB

Kemenhub akan Awasi Kegiatan Pilot di Luar Jam Kerja

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Pesawat maskapai Lion Air.
Foto: Antara/Lucky R
Pesawat maskapai Lion Air.

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecam keras kasus pengunaan narkoba yang diduga dilakukan pilot perusahaan penerbangan Lion Air. Hal ini karena penggunaan zat adikitif bisa berakibat fatal pada saat pilot tersebut terbang membawa penumpang.

"Kita akan tindak tegas. Kita akan cabut lisence (izin terbang)nya," kata Budi Karya di Istana Kepresidenan, Rabu (6/12).

Budi menuturkan, penggunaan narkoba bukan hanya menjadi persoalan di dunia penerbangan nasional walaupun kejadian ini terus berulang. Narkoba dinilainya menjadi masalah nasional sehingga harus mengikutsertakan badan narkotika nasional (BNN) untuk memberantasnya.

Meski demikian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana meneliti gaya hidup para pilot di luar jam kerja saat penerbangan. Dengan mengetahui gaya hidup setiap pilot maka penggunaan zat-zat berbahaya bisa diminimalisasi.

"Kita akan melihat kegiatan-kegiatan di luar itu apa. Kita akan teliti lebih jauh. Insha Allah kita akan lihat hal-hal yang prinsipil dari pada apa yang mereka lakukan," ujar Budi.

Untuk maskapai yang bersangkutan, Budi mengatakan akan melihat prosedur yang telah diterapkan terkait dengan permasalahan penggunaan narkoba oleh pegawai termasuk pilot. Jika mereka tidak memiliki prosedur yang standar, maka Kemenhub bisa memberi rekomendasi sesuai dengan aturan internasional. "Cabut langsung (izin terbang)," ujarnya.

Pilot Lion Air dengan inisial MS pada Senin (4/12) malam diperiksa dan diduga sedang mengunakan narkoba saat dilakukan penggeledahan di kamar hotel tempat menginapnya di Kupang, NTT.

Humas Lion Air Ramaditya Handoko mengatakan pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) dan pihak kepolisian yang terus melakukan pemberantasan pengedaran dan penggunaan narkoba. "Kami sangat mendukung termasuk pemberantasan penggunaan di kalangan awak pesawat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement