REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apresiasi seperti Anugerah Syariah Republika 2017 menyemangati para pelaku dan umat untuk bersama meningkatkan ekonomi syariah. Pelaku dan umat dinilai perlu saling menguatkan dan mendukung dalam ekonomi syariah.
''Dengan adanya apresiasi seperti Anugerah Syariah Republika, ada penyemangat umat bahwa upaya berekonomi syariah ini usaha bersama. Jadi lebih semangat,'' ungkap Pemimpin Pesantren Kreatif iHAQi Ustaz Erick Yusuf di Hotel JW Marriot, tempat acara Anugerah Syariah Republika.co.id 2017, Rabu (6/12).
Menurut dia, semangat umat ini ditangkap Republika sehingga berpotensi melesat. Terkait ekonomi syariah, kata dia, harus menyeluruh, bukan hanya soal keuangan tetapi urusan jual beli dan industri halal juta tetap penting. ''Kalau Republika masuk memulainya dari keuangan syariah, insya Allah tidak lama. Kalau masyarakat sudah sadar, lalu paham, dan akhirnya terlibat,'' ucap Ustaz Erick.
Ustaz Erick mengaku punya pengalaman berbank syariah saat membeli rumah di Jakarta. Mekanisme mencicilnya bank konvensional dan syariah nampak sama, tapi satu riba, sementara lainnya tanpa riba.
Sebagai sosok yang sering tampil di hadapan publik, Ustaz Erick mengaku selalu menyampaikan, kebangkitan umat sangat ditentukan terutama oleh para ibu. Daya beli umat sangat besar, bahkan menentukan keberlangsungan suatu industri. "Kalau para ibu beli produk yang mendukung keumatan dan halal, ekonomi umat akan bangkit. Jadi ekonomi syariah juga soal bagaimana mengelola uang dan belanja,'' kata Ustaz Erick.
Dia mengatakan ekonomi syariah butuh dukungan semua umat Islam. Bahkan menurutnya, umat nonMuslim sudah paham manfaat ekonomi syariah. "Jangan umat Islam tertinggal. Sehingga berekonomi syariah umat Islam karena iman, meski Barat berekonomi syariah karena manfaat. Tentu harus mau sama-sama memperbaiki kalau ada yang belum bagus," ujarnya.