REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Tasdi, saat ini sedang menjajaki BUMR (Badan Usaha Milik Rakyat) Pangan yang diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Hal ini mengingat harga produk pertanian di tingkat petani yang seringkali terpaut jauh dengan harga di pasar.
''Dengan alasan distribusi yang panjang, petani sering kali mendapatkan keuntungan hasil panen sekadarnya. Yang mendapat untung besar justru terkulaknya,'' kata Bupati, Rabu (29/11).
Wilayah Kabupaten Purbalingga, menurut Bupati, memiliki potensi pertanian yang cukup besar. Untuk lahan sawah, luasan lahannya mencapai 28,68 persen dari total luas wilayah Purbalingga. Belum lagi lahan jenis pertanian lain, seperti berbagai tanaman sayuran di lereng gunung Slamet wilayah Kecamatan Karangreja.
''Pertanian di Kabupeten Purbalingga, sebenarnya sangat potensial untuk maju. Namun sayangnya kesejahteraan petani kita masih tertinggal dan membutuhkan kebijakan strategis agar bisa bangkit,'' katanya.
Terkait wacana mendirikan BUMR Pangan ini, Bupati telah mengundang Komisaris BUMR Sukabumi, Luwarso, untuk melihat langsung kondisi pertanian di Purbalingga. Dalam acara sosialisasi pendirian Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) sebelumnya, Luwarso menyebutkan untuk mewujudkan pendirian BUMR pangan di Purbalingga dibutuhkan modal sekitar Rp 250 miliar.
Dana tersebut, antara lain dialokasikan untuk dana pinjaman biaya produksi petani, pengadaan lahan dan alat-alat pertanian, serta membangun informasi pertanian dalam bentuk aplikasi i-pangan,'' ujarnya.
Terkait rencana pengembangan bidang pertanian ini, Bupati juga berencana mendirikan akademi pertanian, atau semacam sekolah lapangan bagi kader-kader pertanian di Purbalingga. Untuk itu, Pemkab telah menyiapkan lahan seluas 9,3 hektare di Desa Karang Kemiri Kecamatan Kemangkon.
Dalam kesempatan itu, Luwarso yang juga merupakan staf ahli Presiden mengapresiasi Bupati Purbalingga memajukan pertanian di daerahnya. ''Karena sudah diminta Pak Bupati, kami akan berusaha semampu kami. Namun saya minta, pemerintah daerah harus berkomitmen kuat dan bersinergi dengan kami,'' katanya.
Dia menyatakan, pemerintah daerah sebenarnya punya segalanya untuk memajukan petani. ''Pemda punya Perda, punya anggaran. Ini masalah niat untuk membangun. Saya melihat Bupati Purbalingga punya niat serius untuk membangun sektor pertanian di Kabupaten Purbalingga,'' katanya.