Selasa 28 Nov 2017 07:58 WIB

Erupsi Gunung Agung, Citilink Batalkan 36 Penerbangan

Citilink
Foto: citilink.co.id
Citilink

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai berbiaya hemat Citilink Indonesia membatalkan sejumlah penerbangan dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali dan Lombok Praya. Sebanyak 36 penerbangan dibatakan karena aktifitas vulkanis Gunung Agung, Bali yang sudah masuk status Awas sejak Sabtu (25/11).

"Sesuai dengan hasil kordinasi perkembangan aktifitas vulkanik Gunung Agung Bali dan pertimbangan yang menunjukan abu vulkanik berisiko pada keselamatan penerbangan, maka Citilink Indonesia memutuskan untuk membatalkan seluruh penerbangan dari dan menuju Bali dan Lombok pada Selasa (28/11)," kata Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia Benny S Butarbutar di Jakarta, Selasa (28/11).

Dia menjelaskan, keputusan pembatalan penerbangan tersebut mengacu kepada data yang diperoleh dari berbagai data. Beberapa diantaranya dari analisis Route Advisory VAAC, BMKG, HIMAWARI, WNI, dan sumber lainnya.

Bagaimanapun juga, kata dia, Citilink selalu memperhatikan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan bagi para penumpangnya. "Sehingga pembatalan penerbangan merupakan langkah yang tepat untuk diambil saat ini," ujar Benny.

Dari 36 penerbangan yang dibatalkan merupakan penerbangan dari Jakarta (Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma), Bandung, Balikpapan, Surabaya, dan Dili. Dalam menangani pembatalan penerbangan tersebut, Citilink sudah menghubungi para penumpang yang memiliki tiket penerbangan melalui pesan singkat dari call center.

Selain itu, pengembalian uang pembelian tiket dan penjadwalan ulang penerbangan juga disediakan bagi para calon penumpang yang penerbangannya dibatalkan. Layanan tersebut akan diarahkan sesuai tempat pembelian tiket pesawat baik konvensional maupun online, serta pembelian langsung melalui website resmi Citilink.

Benny mengharapkan penerbangan kembali baik dalam waktu dekat ini. "Sehingga operasional transportasi udara dapat segera kembali berjalan dengan normal," ungkap Benny. Sementara itu, penerbangan pada 29 November 2017 akan diputuskan lebih lanjut sesuai laporan perkembangan yang ada di lapangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement