REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Konstruksi Sarang Laba-Laba yang patennya dipegang PT Katama Suryabumi akan menjadi bahan disertasi program doktor salah satu dosen pengajar teknik sipil asal Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Konstruksi buatan anak bangsa itu akan dijadikan disertasi di Universite de Technologie de Compiegne (UTC) Prancis.
Sularso, pengajar teknik sipil Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa tertarik untuk meneliti lebih jauh Konstruksi Sarang Laba-Laba. Ketertarikannya berawal dari penggunaan konstruksi ini untuk pengembangan kampus baru Universitas Negeri Tirtayasa di Kota Serang, Banten.
"Saya tertarik untuk meneliti kekuatan konstruksi ini di Universitas Negeri Padang yang mampu menahan bangunan di atasnya saat terjadi gempa di Kota Padang beberapa waktu lalu," kata Sularso saat ditemui di Jakarta, Jumat (24/11).
Sularso mengatakan, dirinya ikut program doktor di UTC setelah melalui proses seleksi program beasiswa bersama dengan pengajar teknik lainnya di kampusnya. Saat ini Sularso telah mempersiapkan data teknis pendukung yang akan dipergunakan untuk riset termasuk referensi dari disertasi program doktor mengenai konstruksi Sarang Laba-Laba yang sudah ada.
Sularso berharap akan ada banyak hal baru dari riset konstruksi ini yang akan dikerjakan di UTC. Salah satu fokus penelitiannya adalah optimasi pada Konstruksi Sarang Laba-Laba. "Program doktor itu adalah mencari hal yang baru mengenai konstruksi ini, karena itu saya akan fokus kepada optimasi konstruksi sarang laba-laba sebagai pondasi dangkal," ujar dia menjelaskan.
Di UTC, Sularso akan mendapat bimbingan dari Profesor Jean Louis Batoz yang kebetulan juga sedang berkunjung ke Indonesia dalam rangka acara World Class Profesor Visit di Universitas Indonesia. Profesor Jean Louis Batoz berkesempatan berkunjung ke kantor PT Katama Suryabumi untuk mengetahui lebih jauh mengenai konstruksi bangunan ini.
Profesor Batoz mendengar langsung presentasi dari PT Katama Suryabumi mengenai berbagai aplikasi konstruksi sarang laba-laba baik itu. Konstruksi ini bisa digunakan untuk bangunan tahan gempa, parkir pesawat (apron dan taxi way), tempat penimbunan, jalan, dan beberapa aplikasi lainnya.
Ahli teknik sipil Herman Wahyudi mengatakan, dijadikannya Konstruksi Sarang Laba-Laba sebagai bahan tesis program doktor di luar negeri akan menjadi peluang bagi konstruksi ini dimanfaatkan di berbagai negara. "Kuncinya, konstruksi ini terbuka untuk dipelajari oleh ilmuwan," ujar dia.