Kamis 23 Nov 2017 13:07 WIB

BNI Uji Coba Transaksi Kartu Tani di Bali

Seorang petani memperlihatkan kartu tani yang diperolehnya. ilustrasi
Foto: Rizky Suryarandika/ REPUBLIKA
Seorang petani memperlihatkan kartu tani yang diperolehnya. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melakukan uji coba transaksi menggunakan kartu tani kepada kelompok dan asosiasi tani di Kabupaten Klungkung, Bali, untuk memberikan pemahaman bahwa penggunaannya lebih mudah dan praktis.

"Kami memberikan perhatian khusus kepada pelaku usaha mikro dan kecil di bidang pangan yang termasuk dalam sektor pertanian, perkebunan maupun peternakan," kata Pemimpin BNI Wilayah Bali dan Nusa Tenggara Putu Bagus Kresna di Denpasar, Kamis (23/11).

Bank BUMN itu juga membagikan kartu tani secara simbolis kepada lima perwakilan petani Tempek Batuaji Subak Toya Hee, yang diserahkan langsung Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di Balai Banjar (dusun) Jero Agung Kelod Klungkung.

Kresna lebih lanjut mengatakan saat ini BNI telah mempersiapkan infrastruktur untuk pendistribusian kartu tani di beberapa daerah lainnya termasuk Bali dan Nusa Tenggara. Pihaknya menjadikan kartu tani sebagai sarana pemberian layanan perbankan yang lebih lengkap bagi para petani, termasuk salah satunya untuk mendapatkan pembiayaan KUR tani.

Kartu tani itu merupakan kartu debit yang juga digunakan untuk penyaluran bantuan sosial dan subsidi serta berfungsi sebagai kartu tabungan dan dompet elektronik untuk belanja. "Manfaat kartu tani lainnya sebagai data petani akurat yang dapat digunakan sebagai alat penebusan pupuk bersubsidi pada agen pupuk," ucapnya.

Dengan kartu tani maka distribusi pupuk bersubsidi dapat lebih terkontrol karena akan tercatat saat itu juga dalam jaringan dan dapat dipantau otomatis pada sarana yang telah disediakan. Kresna mengungkapkan bahwa potensi pembiayaan di sektor pangan masih sangatlah besar karena merupakan sektor riil yang langsung dikonsumsi oleh masyarakat.

Penyaluran pembiayaan BNI secara nasional khususnya di sektor pertanian dan perkebunan hingga akhir September 2017 telah mencapai lebih dari Rp37,2 triliun termasuk di antaranya kredit kecil sebesar Rp2,1 triliun yang salah satunya disalurkan dalam bentuk KUR.

BNI dengan pertumbuhan yang agresif akan secara aktif menyalurkan kredit ke sektor pertanian baik secara perorangan maupun melalui pola klaster baik itu petani yang berada dalam satu kawasan maupun klaster karena kesamaan jenis komoditinya.

KUR Tani, lanjut dia, akan sangat membantu para petani di antaranya untuk menutupi biaya pengolahan lahan, pembelian pupuk atau obat-obatan untuk meningkatkan produktivitas hasil tanam mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement