REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Pegadaian (Persero) sudah memiliki proyeksi untuk perolehan laba yang akan didapatkan pada 2018. Direktur Utama Pegadaian Sunarso memperkirakan tahun depan laba yang didapatkan mencapai Rp 4 triliun.
Angka tersebut tentunya memperlihatkan laba yang didapatkan Pegadaian optimis mengalami pertumbuhan. "Karena kami menargetkan laba usaha sebesar Rp 3,4 triliun pada akhir 2017," kata Sunarso dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.
Dia menegaskan Pegadian tetap optimistis kinerja pada 2018 akan semakin membaik dari tahun ini. Sebab, menurut Sunarso hal itu sejalan dengan membaiknya prospek ekonomi nasional yang diperkirakan tumbuh 5,4 persen.
Terlebih, Sunarso percaya diri karena Pegadaian hingga kini masih mampu menguasai 95 persen pasar gadai di Indonesia. "Manajemen Pegadaian sangat menyadari bahwa kondisi persaingan akan semakin ketat yang antara iain disebabkan oleh terbitnya POJK 31/2016 yang memungkinkan masuknya pemain-pemain baru di industri pergadaian dan adanya financial technology (fintech)," jelas Sunarso.
Meskipun begitu, dia menegaskan Pegadaian tetap harus memenuhi aspirasi stakeholder. Untuk itu, ia memastikan Pegadaian akan meningkatkan peranannya dalam financial inclusion yang diukur dengan banyaknya jumlah nasabah yang dapat dilayani oleh Pegadaian.
Sunarso menjelaskan saat ini Pegadaian sudah memiliki strategi untuk menghadapi beberapa tantangan yang teridentifikasi. "Kami sedang melakukan transformasi yang meliputi pengembangan distribusi channel maupun produk berbasis digital, digitalisasi proses bisnis, dan transformasi di area human capital termasuk corporate culture," ungkap Sunarso.
Strategi itu, kata dia, dilakukan agar Pegadaian tetap dapat mempertahankan market share di industri gadai. Selain itu juga mampu mendiversifikasi engine of growth pada produk-produk non-gadai dan meningkatkan jangkauan layanan sehingga mampu menambah jumiah nasabah secara signifikan.