Selasa 21 Nov 2017 16:14 WIB

PLN Sebut Cadangan Listrik Jawa Bali Alami Surplus

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Muara Karang, Jakarta, Selasa (9/8).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Suasana Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Muara Karang, Jakarta, Selasa (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Regional Jawa Bagian Barat PLN, Haryanto WS mengatakan, saat ini kondisi pasokan listrik cukup memenuhi kebutuhan. Bahkan cadangan listrik di wilayah Jawa Bali mengalami kelebihan. Saat ini daya mampu pasokan jaringan Jawa Bali mencapai 30 ribu Mega Watt (MW), dengan cadangan mencapai 8 ribu MW.

Hal ini menurut Haryanto bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Haryanto menjelaskan peluang investasi juga terbuka lebar dengan adanya pasokan listrik yang terjamin ini.

"Untuk, Jawa Bali sekarangan 31 persen cadangannya dari 30 ribu MW, jadi hampir 7 ribu sampai 8 ribu MW," kata Haryanto, Selasa (21/11).

Menurut Haryanto, dengan cadangan pasokan listrik sebesar 31 persen, PLN akan berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi. Cadangan tersebut dapat memenuhi investasi baru, baik industri, binis maupun perumahan.

"Harapannya bahwa PLN berkontribusi didalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, dengan menyediakan listrik untuk kebutuhan industri bisnis dan perumahan," kata Haryanto.

Haryanto mengungkapkan, pasokan listrik akan semakin bertambah kedepannya, seiring dengan beroperasinya pembangkit yang masuk dalam program 35 ribu MW. Pada tahun depan PLN akan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLMG) Muara Karang ber kapasitas 500 MW dan Tanjung Priok 1.000 MW,

"Tahun depan Muara Karang 500 MW, Priok 1000 MW. Dengan program 35 ribu MW saat ini kondisinasional sudah cukup dayanya apalagi ada program 35 ribu MW bisa membantu pengusaha di Indonesia," kata Haryanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement