Senin 20 Nov 2017 08:26 WIB

Cina Segera Akhiri Era Kereta Konvensional

Pekerja kereta berpose di dekat CR400AF, kereta terbaru Cina dengan kecepatan 400 km/jam.
Foto: Chinatopix Via AP
Pekerja kereta berpose di dekat CR400AF, kereta terbaru Cina dengan kecepatan 400 km/jam.

REPUBLIKA.CO.ID, FUSHUN, SICHUAN -- Pemerintah Cina telah menganggarkan dana 30,9 miliar RMB (Remimbi) atau sekitar Rp 62 triliun untuk proyek pembangunan jalur kereta api cepat sepanjang 220,65 kilometer guna mendukung program konektivitas di wilayah barat daya. Proyek pembangunannya berlangsung selama lima tahun terhitung mulai 2015.

Juru bicara pemerintah setingkat kabupaten di Fushun Hong Chaping mengatakan proyek tersebut terbagi dalam dua tahap, yakni ruas Neijiang-Zigong-Luzhou sepanjang 130,96 kilometer dan Neijiang-Zigong-Yibin sepanjang 89,69 kilometer. "Pembangunan jembatan kereta cepat sepanjang 310 meter ini merupakan tahap pertama proyek ini," kata Hong Chaping.

Menurut dia, proyek jalur kereta cepat tersebut nanti akan menyambungkan jaringan kereta cepat dari Ibu Kota Provinsi Sichuan di Chengdu hingga Kota Chongqing yang sudah ada. Chengdu-Chongqing merupakan jalur ekonomi terpenting di wilayah barat daya daratan Cina itu.

"Proyek ini juga untuk mendukung Fushun dalam membuka jalur distribusi barang dan jasa ke luar negeri dan mempercepat pembangunan sektor pariwisata," kata dia.

Hong menyebutkan bahwa jalur kereta cepat Neijing-Zigong nantinya bisa mempersingkat waktu tempuh hingga hanya 15 menit dan Neijiang-Yibin hanya 30 menit. Kemudian Neijiang-Chengdu hanya dua jam. "Kalau proyek ini sudah selesai, maka era kereta konvensional di daerah ini akan berakhir," ujarnya.

Selain proyek kereta cepat, Pemerintah Provinsi Sichuan juga menggarap proyek irigasi Sungai Yangtze yang melintasi wilayah Fushun. Pembangunan dam dilakukan hampir bersamaan dengan pembangunan jembatan kereta cepat di Desa Tuanjie.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement