Ahad 19 Nov 2017 12:38 WIB

Tarif Tol Solo-Kertosono Berdasarkan Jarak Tempuh

Sejumlah kendaraan pribadi melintas di Jalan Tol Solo-Kertosono wilayah Sawahan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (29/6).
Foto: Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah kendaraan pribadi melintas di Jalan Tol Solo-Kertosono wilayah Sawahan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Jalan tol Solo-Kertosono(Soker) sepanjang 178,6 kilometer akan dioperasikan Desember mendatang. Manager Operasional PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) Imam Zarkasih mengatakan penggunaan tol Soker dilakukan dengan sistem tertutup menggunakan transaksi non tunai atau kartu tol elektronik.

"Saat masuk, (pengguna tol) menempelkan kartu untuk memasukan identitas, asal gerbang dan golongan kendaraan supaya bisa menuju jalan manapun. Sampai pintu keluar, tap lagi saldonya baru berkurang," kata Imam saat mensosialisasikan kartu transaksi nontunai tol Soker di Solo Car Free Day Slamet Riyadi pada Ahad (19/11).

Tol Soker terdiri dari ruas Solo-Ngawi sepanjang 90,25 kilometer dan ruas Ngawi-Kertosono sepanjang 88,35kilometer. Terdapat lima gerbang Tol Soker yang sudah siap aktif Januari mendatang, diantaranya gerbang tol Kartasura (Ngasem), gerbang tol tol Solo (Klodran), gerbang tol Karanganyar (Kebak Kramat), gerbang tol Sragen (Pungkruk) dan gerbang tol Ngawi. Untuk dua gerbang tol lainnya yakni gerbang tol Bandara Adi Sucipto, gerbang tol Purwodadi (Jalan Solo-Purwodadi) akan aktif Juni mendatang. Sedangkan gerbang tol Sragen Timur (Sambung Macan) baru aktif pada pada September.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT SNJ Yudi Mahyudin mengatakan, untuk nominal tarif pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah pusat. Kendati demikian, menurutnya terdapat kemungkinan jika tarif tol Soker menggunakan hitungan berdasarkan jarak tempuh kendaraan. "Tarif masih menunggu, kalau melihat (tol) Bawean misalnya rata-rata kan seribu per kilometer, kalau Solo-Ngawi 90 kilo berarti sekitar 90 ribu," katanya.

Yudi mengatakan terkait keputusan nominal tarif tol Soker diperkirakan akan keluar sepekan sebelum operasional tol. Untuk pembangunan tol ini, pemerintah memberikan subsidi berupa biaya pembebasan lahan dan konstruksi sepanjang 59,74 kilometer.

Sehingga untuk ruas Solo-Ngawi, pemerintah membangun konstruksi dari Kartosuro sampai Karanganyar sepanjang 20,9 kilometer. Sedangkan PT SNJ membangunkonstruksi dari Karanganyar sampai Ngawi sepanjang 69,35 kilometer. Begitu pun dengan ruas Ngawi-Kertosono, Pemerintah membangun sepanjang 38,84 kilometer sedangkan PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) membangun sepanjang 49,51 kilometer. Rencananya peresmian operasional Tol Soker akan akan dilakukan langsung oleh Presiden JokoWidodo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement