Sabtu 18 Nov 2017 00:07 WIB

Jokowi Lirik Negara Timur Tengah untuk Jadi Investor

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Jokowi saat membuka Munas Ke-10 KAHMI di Medan, Jumat (17/11).
Foto: Republika/Issha Haruma
Presiden Jokowi saat membuka Munas Ke-10 KAHMI di Medan, Jumat (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan perlunya Pemerintah Indonesia melirik negara-negara Timur Tengah sebagai mitra baru untuk menarik investasi ke Tanah Air. Menurut dia, selama ini pemerintah selalu melirik negara-negara di Amerika, Eropa, maupun Jepang sebagainya mitra investasi.

"Kita juga sudah terlalu lama selalu menengoknya ke Barat, Eropa, Amerika atau Jepang dan sering lupakan bahwa mitra baru diperlukan," ujar Jokowi saat menghadiri peresmian pembukaan Munas KAHMI di Medan, Sumatra Utara, Jumat (17/11).

Jokowi menyebut kurangnya pendekatan pemerintah selama ini dengan negara-negara Timur Tengah. Bahkan, kata dia, selama ini Pemerintah Indonesia tak pernah berkunjung ke negara Timur Tengah. Hal ini ia ketahui saat berbincang dengan Syekh Mohamed bin Rashid Al Maktoum dari Uni Emirat Arab maupun saat bertemu dengan Emir Qatar.

"Saya tanya kepada beliau, kenapa tidak investasi di Indonesia, kenapa selalu di Arab atau Amerika? Bagaimana investasi di Indonesia saya tidak tahu investasi apa yang menguntungkan karena tidak pernah ketemu menteri, pemerintah Indonesia," cerita Jokowi.

Menurut Presiden, seharusnya hubungan secara pribadi seperti ini sudah dibangun sejak dulu. Sebab, mereka memiliki potensi yang besar untuk dijadikan sebagai mitra investasi demi memperbaiki perekonomian dan menyejahterakan masyarakat.

"Hubungan seperti ini yang perlu kita bangun sejak dulu. Mereka begitu besar puluhan ribu triliun. Tapi tidak pernah hubungan pribadi kita lakukan," ucap Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement