REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi pengusaha ritel Indonesia (Aprindo) melaporkan adanya keterbatasan pasokan minyak goreng kemasan sederhana yang dibanderol dengan harga Rp 11.000 per liter di sejumlah kota di Indonesia timur, antara lain Palu, Kupang, Kendari, Ambon dan Abepura. Laporan itu disampaikan oleh Ketua Umum Aprindo Roy Mandey pada Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam rapat untuk membahas ketersediaan bahan pokok jelang akhir tahun di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (16/11).
"Di Indonesia timur masih ada kelangkaan pasokan. Mohon penjelasan kalau ada distributor yang kuat (mengirim) sampai sana," ujar Roy.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu produsen minyak goreng, Musim Mas, juga mengaku kesulitan mencari perusahaan ekspedisi yang mampu mengirim barang dalam jumlah besar ke sejumlah kota di Indonesia timur.
"Kami diminta suplai ke Ambon, tapi kami kesulitan menemukan perusahaan ekspedisi," kata Rapolo, yang mewakili Musim Mas.
Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa pihaknya akan menggandeng PT. Pos untuk membantu mendistribusikan komoditas tersebut ke daerah-daerah yang pasokannya masih terbatas. Sebab, PT. Pos memiliki jadwal angkutan laut reguler yang bisa dimanfaatkan untuk mengirim bahan pokok.
"Kita akan kerja sama dengan PT. Pos untuk pendistribusian supaya semuanya bisa dapat minyak goreng murah," kata Mendag.