Kamis 16 Nov 2017 10:53 WIB

BI Berdayakan Ekonomi Pesantren

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu sudut Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur.
Foto: garambang.info
Salah satu sudut Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Bank Indonesia (BI) memberdayakan ekonomi pesantren dengan menginisiasi pembentukan forum bisnis pesantren nusantara. BI juga membantu pembentukan koperasi syariah sarekat bisnis pesantren yang terdiri atas 17 pondok pesantren di Jawa Timur.

Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan, dirinya pun telah mengukuhkan model pembiayaan ekonomi pesantren dalam kunjungan silaturahim ke Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Jombang, Jawa Timur, pada 10 November 2017. Sepanjang 2017, BI telah melakukan pemberdayaan ekonomi pesantren pada 62 pesantren dari seluruh Indonesia dengan melibatkan 32 Kantor Perwakilan BI.

Agus menyambut positif penandatanganan komitmen oleh pesantren. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren dalam membentuk santri yang unggul dalam segala aspek kehidupan.

Kami mendorong  pesantren membangun gerakan dan kerja sama ekonomi syariah antar pesantren sebagai wujud nyata  pemberdayaan ekonomi yang lebih inklusif, ujar Agus dalam keterangan tertulis, Kamis (16/11).

Ekonomi pesantren dinilai perlu untuk terus dikembangkan. Berdasarkan survei BI, sumber dana pesantren yang terbesar masih dari iuran santri. Adapun kontribusi dari unit usaha masih relatif kecil, yakni baru 12 persen. Selain itu, sebagian sumber dana pesantren juga berasal dari bantuan pemerintah.

Kecilnya kontribusi unit usaha disebabkan karena terdapat beberapa kendala dalam pengembangan ekonomi pesantren. Kendala tersebut antara lain pemasaran, jaringan, kapabilitas, dan permodalan.

"Sehubungan dengan permasalahan mendasar yang dihadapi oleh pesantren, BI, Kementerian Agama dan pesantren telah menyusun Roadmap Pengembangan Kemandirian Ekonomi Pesantren pada tahun 2016," ujarnya.

Program pemberdayaan pesantren merupakan suatu perwujudan strategi pemberdayaan ekonomi melalui komunitas, antara lain pesantren dan UMKM. Roadmap tersebut berisi program-program peningkatan kapasitas pesantren disertai kerangka waktu pencapaian, yaitu penyusunan standar akuntansi pesantren, pilot project dan replikasi usaha, penyusunan virtual market, penyusunan repository, pengetahuan, hingga pendirian holding pesantren.

Dalam pelaksanaan roadmap tersebut, sejak tahun ini BI telah melaksanakan pilot project dan replikasi pengembangan usaha pesantren di 62 pesantren seluruh Indonesia dengan melibatkan 32 Kantor Perwakilan BI.

BI menjalin kerja aama dengan beberapa pesantren mentor untuk melakukan pendampingan di pesantren binaan. Selain itu, BI juga menjalin kerja sama dengan beberapa kementerian dalam program pengembangan ekonomi pesantren.

Dalam proyek percontohan pengembangan usaha, ada lima jenis usaha yang akan dikembangkan, yaitu pertanian berkesinambungan, pengolahan daur ulang sampah, pengolahan air minum, biogas dan pengembangan ekonomi dan jasa kreatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement