REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) dan PT Pelindo IV (Persero) resmi melakukan kerja sama dengan 16 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta di Kementerian BUMN, Rabu (15/11). Direktur Utama Pelindo III Askhara Danadiputra mengatakan kerja sama antarBUMN tersebut untuk saling memanfaatkan peluang bisnis dan kompetensi.
"Hal ini dilakukan untuk menghasilkan layanan yang saling menguntungkan dan menciptakan nilai tambah," kata Askhara di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (15/11).
Askhara memastikan dalam kerja sama tersebut untuk membangun kepercayaan kepada semua BUMN. Sebagai contoh, kata Askhara, Pelindo III bekerja sama dengan PT Barata (Persero) untuk penyediaan Rubber Tyred Gantry (RTG).
"Selama ini kami hanya membeli produk dari luar negeri, padahal secara kompetensi kami yakin putra-putri Indonesia sudah mampu membuat alat ini. Kami ingin pada akhirnya nanti seluruh peralatan RTG yang ada di seluruh Pelabuhan Indonesia adalah produk-produk dalam negeri," ungkap Askhara.
Bahkan, kata Askhara, pihaknya bisa saja bekerja sama agar bisa mengekspor ke luar negeri. Contoh produk ekspor di seperti gerbong kereta api yang sudah diekspor ke Bangladesh.
Askhara juga akan memanfaatkan aset-aset yang belum optimal. "Seperti halnya di Pelabuhan Celukan Bawang, sudah terdapat fasilitas dermaga curah cair yang akan kita kerja samakan dengan PGN, sehingga dengan kerja sama tersebut kita dapat menciptakan nilai tambah dari kegiatan rantai pasok suplai gas yang akan lebih efisien," ungkap Askhara.
Menurutnya hal itu bisa dilakukan karena fasilitas yang ada dapat menampung kapal-kapal dengan ukuran besar dan berfungsi sebagai Hub terminal gas. Selain itu, pemanfaatan excess capacity terminal gas di Benoajuga juga dimanfaatkan untuk suplai gas di kawasan pariwisata Nusa Dua.