Kamis 16 Nov 2017 01:28 WIB

Utang dari Jepang Mengalir ke Pelabuhan Patimban

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nur Aini
Pembangunan dermaga pelabuha Patimban
Pembangunan dermaga pelabuha Patimban

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Jepang melalui Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) resmi menandatangani perjanjian pinjaman pada Rabu (15/11) bersama Kementerian Keuangan untuk dua proyek. Salah satunya pinjaman senilai 118,906 miliar yen atau setara dengan Rp 14,3 triliun untuk Pembangunan Pelabuhan Patimban tahap pertama.

Direktur Kepelabuhanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Chandra Irawan mengungkapkan setelah uang tersebut diserahkan maka pelelangan kontraktor Pelabuhan Patimban diumumkan. "Sampai akhir Februari (lelang kontraktor). Sehingga Maret tahun depan bisa ground breaking," kata Chandra di Kantor Kementerian Keuangan, Rabu (15/11).

Dia mengatakan jika kontraktor sudah didapatkan maka diharapkan pembangunan bisa berjalan sesuai target. Sebab, kata Chandra, target selesai dan beroperasinya Pelabuhan Patimban pada Maret 2019.

Sementara soal tanah, Chandra memastikan hal tersebut dipastikan sudah bisa selesai pada awal tahun delan. "Pinjamannya kan sudah ada. Tanah itu juga jadinya targetnya Januari 2018, terakhir sudah appraisal. Januari sampai Februari sudah selesai," tutur Chandra.

Sementara itu, untuk operator Pelabuhan Patimban, Chandra mengatakan hal tersebut masih dalam tahap koordinasi. Operator Pelabuhan Patimban rencananya akan dijalankan oleh swasta. Ia mengaku baru mendengar PT Astra Infra tertarik tetapi belum ada kepastian.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pinjaman untuk Pelabuhan Patimban bisa semakin mendukung manufaktur tumbuh pesat. "Terutama untuk manufaktur di Jawa Barat hingga Jakarta, Bekasi, Subang, Indramayu karena Patimban merupakan pelabuhan logistik bertaraf internasional," kata Sri.

Sri berharap ke depannya Pelabuhan Patimban bisa mendukung industrialisasi lebih kompetitif. Begitu juga nantinya pelabuhan tersebut diharapkan tidak terbebani biaya logistik dan transportasi sehingga bisa berkompetisi.

Pinjaman tersebut digunakan untuk pembangunan Pelabuhan Patimban tahap pertama dengan dua fase. Pinjaman tahap pertama untuk pembangunan jalan akses sepanjang 8,1 kilometer, terminal baru, jembatan, dan back-up area pelabuhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement