Selasa 14 Nov 2017 16:33 WIB

Ini Alasan Sulawesi Selatan tak Pernah Operasi Pasar

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Warga membeli bawang putih saat operasi pasar, ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Warga membeli bawang putih saat operasi pasar, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi satu-satunya provinsi yang tidak melakukan operasi pasar pada tahun ini. Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sulsel Andi Pallawagau mengatakan, tidak adanya operasi pasar didukung dengan penerapan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang baik. Bahkan HET tersebut menguntungkan Perpadi Sulsel.

"Kita sangat diuntungkan kenapa? Stabilnya harga beras akan hidupkan penggilingan kecil," ujarnya saat ditemui di sela-sela acara sosialisaai HET di Clarion Convention and Hotel Makassar, Selasa (14/11).

Untuk itu, pihaknya sangat merespons dengan baik adanya HET. Sebelum ada HET, ia mengatakan, harga beras di provinsi tersebut tidak pernah stabil akibat permainan pengusaha-pengusaha besar.

HET tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 57 Tahun 2017 tentang HET beras merupakan bagian dari upaya stabilisasi harga pangan, khususnya beras. "Alhamdulillah dengan adanya Permendag 57 ini insyaallah ke depannya pengusaha kita akan lebih sukses lagi dan akan merata," katanya.

Sementara itu, untuk Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 31 tentang kualifikasi kualitas beras, diakui Andi pengusaha yang tergabung di Perpadi sudah memahami kualitas. Dahulu, kata dia, pengusaha beras dan penggilingan hanya mengetahui bagaimana memproduksi beras, tidak paham dengan kualitas, tingkat broken, kadar air, dan derajat sosoh. Ia pun optimis dengan adanya dua peraturan tersebut, pengusaha Perpadi akan bisa menjadi pengusaha yang lebih profesional.

Sementara itu, pencapaian nasional serapan beras di Sulse telah lebih dari 85 persen. Angka tersebut tertinggi di seluruh Indonesia. "Pengadaan 2018 insyaallah kita akan mencapai di atas 100 persen. Itu target kita," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement