REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia (IHSG BEI), Senin, dibuka melemah tipis 1,07 poin seiring dengan minimnya sentimen positif yang beredar di pasar.
IHSG BEI dibuka melemah 1,07 poin atau 0,02 persen menjadi 6.020,75. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,27 poin (0,03 persen) menjadi 1.000,86.
"Terbatasnya katalis positif menahan laju IHSG untuk bergerak di area positif," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Senin (13/11).
Ia mengemukakan bahwa kabar dari eksternal, ketegangan di Semenanjung Korea masih menjadi salah satu faktor yang menjadi kekhawatiran investor. Meski kecil kemungkinannya terjadi perang, namun nila terjadi maka Indonesia akan terkena dampak dari krisis yang berkembang di kawasan Asia Timur.
"Sentimen tersebut menyebabkan rally bursa saham global, termasuk IHSG menjadi tertahan," katanya.
Dari dalam negeri, lanjut dia, pemerintah diperkirakan kembali mengalami kekurangan penerimaan pajak (shortfall) pada tahun 2017 ini. Pencapaian penerimaan pajak hingga Oktober 2017 baru mencapai Rp 869,6 triliun atau 67,7 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Penyesuaian (APBNP) 2017 sebesar Rp1.238,6 triliun.
Ia menambahkan melemahnya daya beli masyarakat juga membayangi pertumbuhan ekonomi nasional ini menjadi tantangan untuk tercapai target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen pada kuartal keempat 2017.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 154,21 poin (0,68 persen) ke 22.527,21, Indeks Hang Seng menguat 66,84 poin (0,23 persen) ke 29.187,76 dan Straits Times menguat 1,94 poin (0,06 persen) ke posisi 3.421,45.