Jumat 10 Nov 2017 18:16 WIB

BI: Surplus Neraca Pembayaran Naik Signifikan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
 Petugas keamanan melintas didekat logo Bank Indonesia (BI), Jakarta, Ahad (1/10).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas keamanan melintas didekat logo Bank Indonesia (BI), Jakarta, Ahad (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal III 2017 mengalami peningkatan surplus. Hal ini didorong penurunan defisit transaksi berjalan dan peningkatan surplus transaksi modal dan finansial.

Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI) Agusman mengatakan melalui siaran resmi, surplus NPI kuartal III 2017 tercatat 5,4 miliar dolar AS. Angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan dengan surplus kuartal II 2017 sebesar 0,7 miliar dolar AS. "Surplus NPI tersebut mendorong peningkatan posisi cadangan devisa dari 123,1 miliar dolar AS pada akhir kuartal II 2017 menjadi 129,4 miliar dolar AS pada akhir kuartal III 2017," ujar dia, Jumat (10/11).

Menurut Agusman, jumlah cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri pemerintah selama 8,6 bulan. Bahkan berada di atas standar kecukupan internasional.

Sementara itu, defisit transaksi berjalan tercatat sebesar 4,3 miliar dolar AS atau 1,65 persen PDB, membaik dari defisit pada kuartal sebelumnya sebesar 4,8 miliar dolar AS atau 1,91 persen PDB. Defisit transaksi berjalan pada kuartal III 2017 tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal III 2016 yakni 5,1 miliar dolar AS atau 2,09 persen PDB.

Kenaikan surplus neraca perdagangan barang didorong oleh meningkatnya ekspor, baik secara nilai maupun volume di tengah impor yang juga mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan permintaan domestik. Sementara itu, penurunan defisit neraca pendapatan primer terutama dipengaruhi pembayaran dividen yang lebih rendah sesuai pola musiman. Peningkatan surplus signifikan juga terjadi pada transaksi modal dan finansial terutama didukung oleh besarnya arus modal masuk dalam bentuk investasi langsung, seiring dengan optimisme terhadap kinerja ekonomi domestik.

Transaksi modal dan finansial pada kuartal III 2017, ia melanjutkan, mencatat surplus 10,4 miliar dolar AS, meningkat signifikan dibandingkan dengan surplus kuartal II 2017 sebesar 5,8 miliar dolar AS dan juga lebih besar dibandingkan dengan surplus kuartal III 2016 sebesar 9,9 miliar dolar AS.

Agusman menjelaskan, peningkatan surplus tersebut secara kuartal didukung oleh meningkatnya surplus investasi langsung, sejalan dengan kenaikan realisasi investasi domestik dan menurunnya defisit investasi lainnya.

"Terutama, karena turunnya outflow penempatan simpanan swasta domestik di luar negeri," ujar dia.

Peningkatan surplus transaksi modal dan finansial tertahan oleh penurunan surplus investasi portofolio terutama karena keluarnya dana asing dari pasar saham domestik.

Perkembangan surplus NPI pada kuartal III 2017 secara keseluruhan, kata dia, menunjukkan terpeliharanya keseimbangan eksternal perekonomian sehingga turut menopang berlanjutnya stabilitas makro ekonomi. BI sendiri akan terus mewaspadai perkembangan global, khususnya risiko terkait kebijakan moneter dan fiskal di AS serta tekanan geopolitik di beberapa kawasan, yang dapat memengaruhi kinerja neraca pembayaran secara keseluruhan.

"Bank Indonesia meyakini kinerja NPI akan semakin baik didukung bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, serta penguatan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, khususnya dalam mendorong kelanjutan reformasi struktural," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement