Kamis 09 Nov 2017 10:53 WIB

Miwon-Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan untuk Pedagang Bakso

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
pedagang bakso.
Foto: abc
pedagang bakso.

REPUBLIKA.CO.ID, GERSIK -- PT Miwon Indonesia bersama Dompet Dhuafa melaunching program Pedagang Tangguh Miwon 6 di Kantor Wiwon Driyorejo, Kabupaten Gersik, Kamis (9/11). Launching yang dilakukan bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun Miwon yang ke-44.

Vice Director PT. Miwon Indonesia Kong Sham Jae menjelaskan, program Pedagang Tangguh yang digagas sejak 2011 merupakan program pemberdayaan masyarakat. Program ini dofokuskan terhadap para pedagang bakso sebagai sasaran utama.

"Khusus tahun 2017, bantuan program diberikan kepada 50 pedagang bakso dengan sebaran wilayah 30 di Jakarta dan 20 di Surabaya. Sehingga total mitra yang sudah dibina dari awal sampai saat ini sebanyak 350 pedagang," kata Kong.

Kong kemudian melanjutkan, gagasan inisiasi Pedagang Tangguh dilatarbelakangi kepedulian Miwon dan Dompet Dhuafa terhadap kondisi para pedagang bakso. Khususnya para pedagang bakso skala mikro yang masih terbatas dalam aspek produksi, managerial, dan pemasaran.

Sebab, keterbatasan tersebut bisa membuat para pedagang bakso tersebut tertinggal dan kalah dalam kompetisi dengan pedagang lainnya. Apalagi, kehadiran daging sapi im[por di Indonesia saat ini, dirasanya semakin menambah keterpurukan para pedagang bakso kecil.

"Padahal mereka adalah para pedagang hebat yang mempunyai skil, kompetensi, dan semangat untuk menjadi pedagang sukses," ujar Kong.

Melihat kondisi tersebut, Miwon dan Dompet Dhuafa berkomitmen membantu menguatkan eksistensi para pedagang kecil agar bisa terus bertahan, mandiri, dan dipercaya publik. Adapun bentuk bantuan yang diberikan berupa modal usaha, satu set gerobak dorong lengkap dengan peralatan lainnya, penguat kapasitas mitra, serta pendampingan usaha regular selama satu tahun.

mengenai penguatan kapasitas, diimplementasikan melalui pelatihan-pelatihan yang dapat menambah pengayaan dan pemahaman mitra. Mereka juga akan lebih mengetahui aspek keamanan pangan, strategi pengembangan wirausaha, pengelolaan keungan, dan penguatan kelembagaan lokal.

"Kami berharap dengan adanya program ini, para pedagang bakso dapat lebih mandiri secara finansial. Sehingga bisa memperbaiki taraf hidup keluarga dengan tetap menyajikan makanan halal, sehat dan layak konsumsi," kata Kong.

Pimpinan cabang Dompet Dhuafa Jawa Timur, Muhammad Hasanudin menuturkan, peran Dompet Dhuafa dalam program ini adalah sebagai pelaksana program. Mulai seleksi pedagang, pengadaan perlengkapan usaha, hingga pendampingan secara intensif terhadap aspek kemajuan dan kemapanan bisnis pedagang bakso.

Hasanudin menjelaskan, supaya program yang dijalankan benar-benar tepat sasaran, ada prosedur terkait seleksi dan dan verifikasi mitra melalui assessment yang komprehensip. Sehingga, dengan terpilihnya mitra yang tepat, maka efektivitas dan keberhasilan program berupa kemandirian ekonomi dapat terwujud.

"Hal ini sudah dibuktikan dengan peningkatan omzet dan penambahan daya beli oleh mitra pedagang yang suadah menerima bantuan program sebelumnya," kata Hasanudin.

Salah seorang pedagang bakso yang menerima bantuan, Toyib mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diterimanya. Toyib kemudian mengaku dirinya beserta penerima bantuan lainnya sangat membutuhkan bantuan tersebut. Itu tak lain karena program tersebut sangat membantu demi peningkatan pendapatannya.

"Saya sangat berterimakasih dengan digelarnya program ini. Kami sangat butuh bantuan demi kemajuan dagangan kami. Semoga bermanfaat dan menjunjung tinggi harkat mastabat masyarakat," kata Toyib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement