REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Perdagangan Cina Zhong Shan meluncurkan countdown satu tahun menuju perhelatan "China International Impor Expo" yang pertama. Pameran ini merupakan langkah signifikan Cina untuk membuka pasar ke seluruh dunia.
"Pameran tersebut menunjukkan kepercayaan dan tekad Cina dalam membuka diri sekaligus mempromosikan keterbukaan ekonomi dunia," ujar Zhong dilansir Xinhua, Senin (6/11).
"China International Import Expo" akan digelar pada 5-10 November 2018 mendatang. Ajang ini tidak hanya memamerkan barang dan jasa saja, namun juga akan ada kegiatan forum bisnis. Pameran ini diperkirakan akan dihadiri oleh lebih dari 100 negara peserta yang terdiri dari pimpinan negara, pengusaha, dan ilmuwan.
Langkah Cina untuk memperluas pasar telah dimulai dengan cara menggelar tur pameran di luar negeri. Belum lama ini, pengusaha Cina ikut berpartisipasi dalam Pameran Cina-Asia Selatan di Kathmandu, Nepal. Pameran ini diikuti oleh lebih dari 100 perusahaan Cina yang sebagian besar berasal dari Provinsi Yunnan.
Salah satu perusahaan Cina yang ingin memperluas pasar adalah China Kunming Beillite Technology Co Ltd, yang memproduksi pintu gerbang otomatis. General Manager China Kunming Beillite Technology Xiu Feng Chen mengatakan, Nepal telah menyatakan permintaan untuk pintu gerbang listrik. Harga pintu gerbang listrik tersebut dibanderol dengan harga 300 dolar AS per meter.
Menurut Xiu, perusahannya bisa memproduksi pintu gerbang otomatis yang dikendalikan melalui remote control dari jarak 30 meter. Diharapkan perkantoran, sekolah, dan rumah sakit di Nepal dapat menggunakan produk mereka.
Sementara itu, tujuh perusahaan dari Provinsi Jilin juga ikut berpartisipasi dalam Pameran Cina-Asia Selatan. Salah satu perusahaan dari provinsi tersebut yang ikut mengambil bagian adalah Jilin Princes Network Technology Co. Ltd, yang berkecimpung di bidang portal belanja online.
Manager Jilin Princes Network Technology Zhang Jing Biao mengatakan, perusahannya membidik produk-produk Nepal agar bisa dijual di portal belanja online tersebut. Sehingga, produk Nepal dapat dijual di Cina melalui portal online ini.
Kantor Perwakilan Komersial Yunnan di Kathmandu menyatakan, pameran tersebut akan membuka pintu kerja sama ekonomi yang lebih erat antara Cina dan Asia Selatan, terutama dibawah inisiasi One Belt One Road (OBOR). Salah satu perwakilan dari Kantor Perwakilan Komersial Yunnan di Kathmandu, Shawn He mengatakan, sejumlah perusahaan yang berbasis di Yunnan telah menunjukkan minat untuk meningkatkan kerja sama bisnis dengan negara-negara Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Diketahui, pameran Cina-Asia Selatan telah diselenggarakan di Yunnan sejak 2003. Namun, pada 2017 ini merupakan pertama kalinya pameran tersebut digelar di luar wilayah Cina. Pameran ini diselenggarakan oleh Sekretariat Pameran Cina-Asia Selatan bersama dengan Yunnan International Exposition Affairs Bureau, dan Dewan Eksekutif Nepal-Cina.