Ahad 05 Nov 2017 19:33 WIB

Pangeran Alwaleed, Wajah Bisnis Saudi yang Terlibat Korupsi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agus Yulianto
pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal
pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pangeran Alwaleed bin Talal adalah salah satu pangeran yang ditahan oleh komite antikorupsi Kerajaan Arab Saudi. Ia cukup kondang. Tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di kalangan internasional berkat kekayaan dan investasinya.

Bagi banyak orang asing, Pangeran Alwaleed adalah wajah bisnis Kerajaan Arab Saudi. Ia dikenal menanam investasi cukup besar di Citigroup (C.N) dan perusahaan-perusahaan ternama barat lainnya, termasuk memiliki saham signifikan di Twitter (TWTR.N) serta perusahaan penyewaan mobil Lyft and Time Warner (TWX.N). Investasinya diseluruh perusahaan di dunia mencapai miliaran dolar.

Pada awalnya, Pangeran Alwaleed mendulang hartanya dengan cara berinvestasi di sektor real estat di Riyadh pada tahun 1979. Pada dekade 1990-an, ia mulai melirik dan berinvestasi di Wall Street, salah satu perusahaan yang mendapat kucuran investasinya adalah Citigroup.

Dia memiliki hubungan dekat dengan mantan Chief Executive Citigroup Sanford"Sandy" Weill dan telah menjalin hubungan dekat dengan pemimpin Wall Street lainnya, termasuk CEO Goldman Sachs (GS.N) Lloyd Blankfein.

Pangeran Alwaleed meningkatkan kepemilikan sahamnya di Citigroup pada puncak krisis keuangan global satu dekade lalu dan dia telah menguasai saham tersebut. Belum lama ini, dia mengaku sangat senang dengan investasi di Citigroup.

Tak mengherankan bila pada 2013 majalah Forbes memuat profil Pangeran Alwaleed berkat kiprah bisnisnya. Forbes memperkirakan bahwa kekayaan bersih Pangeran Alwaleed mencapai sekitar 17 miliar dolar AS.

Forbes juga sempat memaparkan sebagian kekayaan Pangeran Alwaleed dalam artikel profilnya. Antara lain istana megah berkapasitas 420 kamar di Riyadh, resor seluas 120 are dengan lima rumah mewah di dalamnya, sebuah pesawat pribadi Boeing 747, dan lainnya.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud telah membentuk komite antikorupsi yang diketuai oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman. Hingga saat ini, komite tersebut dilaporkan telah menahan 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan mantan menteri yang terlibat kasus korupsi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement