Jumat 03 Nov 2017 19:09 WIB

Hotel Berbintang Yogya Hampir Penuh Jelang Kahiyang Nikah

Red: Nur Aini
Pengemudi becak mencuci becak yang akan digunakan untuk mengantar tamu undangan pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution di Ngarsopuro, Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/11).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Pengemudi becak mencuci becak yang akan digunakan untuk mengantar tamu undangan pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution di Ngarsopuro, Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogakarta menyatakan okupansi atau tingkat hunian hotel berbintang di ring satu Kota Yogyakarta melonjak menjelang pernikahan putri Presiden Joko Widodo.

"Sekarang sudah hampir penuh dengan okupansi rata-rata di ring satu mencapai 80 persen," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Istijab M Danunagoro di Yogyakarta, Jumat (3/11).

Menurut Istijab, melonjaknya okupansi hotel di Yogyakarta saat ini didorong dari banyaknya limpahan tamu hotel dari Kota Solo, Jawa Tengah. Di sisi lain, menurut dia, banyak pula tamu pernikahan putri Presiden Jokowi yang sengaja memesan kamar hotel di Yogyakarta.

"Event pernikahan putri Bapak Jokowi membawa dampak luar biasa bagi hotel di Solo dan Yogyakarta. Karena di Solo penuh maka banyak yang dialihkan ke sini," kata dia.

Menurut dia, selain di zona ring satu yang berada di kawasan Malioboro, tingginya okupansi juga terjadi di zona ring dua yang ada di kawasan Tugu Yogyakarta yang mencapai 70 persen dan zona ring tiga di kawasan Jalan Kaliurang yang mencapai 50 persen.

"Harapannya okupansi bisa naik 20 persen lagi dan untuk ring satu kemungkinan sudah penuh saat libur akhir pekan mendatang," kata dia.

Selain sumbangan tamu hotel dari Solo, menurut dia, event Pekan Olahraga Nasional (Pornas) Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia (Korpri) XIV yang berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta hingga 9 November juga berkontribusi signifikan terhadap lonjakan hunian hotel di Yogyakarta.

"Meski okupansi naik rata-rata masih tetap memasang tarif sewa kamar normal," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement