Jumat 03 Nov 2017 10:03 WIB

Pemerintah Targetkan Tol Trans-Jawa Tersambung pada 2019

 Kendaraan melintas di tol Trans-Jawa ruas Brebes Timur-Gringsing, Jawa Tengah.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Kendaraan melintas di tol Trans-Jawa ruas Brebes Timur-Gringsing, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan jalan tol Trans-Jawa dari Merak, Banten, hingga Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, akan tersambung pada 2019. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/11) menyatakan, saat ini tahap prakonstruksi proyek strategis nasional tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 170,36 kilometer itu dikebut dan direncanakan masuk tahap konstruksi pada pertengahan 2018.

Herry mengatakan, lelang proyek strategis nasional itu menyisakan satu peserta, yakni Konsorsium perusahaan pelat merah yang terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Waskita Toll Road dan PT Brantas Abipraya (Persero). Setelah tahapan negosiasi harga selesai, awal tahun depan akan dilakukan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).

Ia mengungkapkan, nilai investasi Tol Probolinggo-Banyuwangi sekitar Rp 23 triliun. Jumlah itu belum ditambah dengan nilai tanah yang mencapai Rp 4 triliun. Seluruh biaya pembangunan tol dan pembebasan tanah tidak menggunakan APBN melainkan melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

"Untuk konstruksi kapan mulainya sangat tergantung pembebasan tanah, kami berharap pertengahan 2018 bisa sudah dimulai konstruksinya," ujarnya.

Herry melanjutkan, jika ada tanah-tanah yang sudah selesai pembebasannya maka akan bisa langsung dikerjakan. Ia memperkirakan lahan-lahan awal yang paling pertama dibebaskan adalah milik Perhutani. "Mungkin sekitar 30 persen lahan di tol itu punya Perhutani. Jadi mungkin bisa dimulai di Perhutani," tuturnya.

Pada 2018, kata Herry, ruas-ruas tol di pantura tersambung sepenuhnya termasuk ruas tol ke arah timur sampai Probolinggo. "Sampai akhir 2018 nanti, tol trans-Jawa sudah bisa tersambung tidak hanya sampai Surabaya. Tetapi sampai Probolinggo," katanya.

Pada 2018, pemerintah menargetkan penambahan 766,3 kilometer jalan tol baru. Dengan begitu, pada akhir 2018, panjang tol yang sudah beroperasi mencapai 1.321,5 kilometer. Pada 2019, Herry memasang taget sepanjang 533,1 kilometer tol yang baru akan beroperasi. Dengan begitu, panjang jalan tol yang beroperasi hingga 2019 mencapai 1.854,6 kilometer.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement