REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK -- Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih, mengumumkan kekhawatirannya dengan keamanan energi masa depan khususnya di Asia. Kekhawatiran tersebut disebabkan pertumbuhan permintaan yang tinggi.
Selain itu ia juga menegaskan dukungan negaranya akan tender pemotongan minyak global menjelang pertemuan OPEC akhir bulan ini.
"Saya khawatir dengan keamanan energi masa depan - terutama di Asia, di mana permintaan meningkat lebih cepat daripada ekonomi industri. Tanpa tingkat investasi yang lebih tinggi, keamanan energi mungkin akan terganggu secara fatal," ujar Falih dalam sebuah pidato di Bangkok, Kamis (2/11), dikutip cnbc.com.
Neraca penawaran dan permintaan pasar akan minyak menguat sedangkan persediaan minyak global turun. Sementara kepatuhan terhadap fakta kepemimpinan OPEC untuk mengekang pasokan sudah membaik.
Dijadwalkan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan bertemu berikutnya pada 30 November 2017 di Wina.